Jateng
Kamis, 15 November 2018 - 02:50 WIB

Tenaga Kerja Didominasi Lulusan SD dan SMP, Pemerintah Investasi SDM Lewat Pelatihan Vokasi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah mengingatkan perlunya pelatihan vokasi sebagai terobosan di tengah angkatan kerja Indonesia yang masih didominasi lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Hal itu dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri dalam kunjungannya ke Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/11/2018).

“Pelatihan vokasi juga sangat penting karena bisa menjadi terobosan di tengah sistem pendidikan formal kita yang membutuhkan waktu panjang,” imbuh Hanif Dhakiri.

Advertisement

Hanif menjelaskan pelatihan vokasi atau pelatihan kerja juga sangat penting, karena pelatihan ini didasarkan pada apa yang disebut demand driven, kebutuhan pasar kerja. “Karena pelatihan vokasi itu sangat penting sebagai terobosan untuk mencetak investasi SDM di Indonesia ini, maka pemerintah berkepentingan untuk terus menggenjot agar semua orang bisa mendapatkan pelatihan kerja sesuai dgn keinginannya dan selaras dgn kebutuhan di pasar kerja,” jelasnya.

Oleh karena itu, simpul dia, tugas pemerintah untuk memastikan semua masyarakat bisa mendapatkan pelatihan. Sebelumnya, Kementrian Ketenagakerjaan menyerahkan 1.000 sertifikat kompetensi kepada lulusan Balai Besar Pelatihan Latihan Kerja (BBPLK) di Jawa Tengah. Sertifikat tersebut bisa dijadikan pegangan kepada lulusan sebagai tambahan untuk melamar pekerjaan.

Hanif mengatakan pembagian sertifikat dirasa sangat penting. Pasalnya, perusahaan akan semakin percaya dengan kompetensi pelamar yang memegang sertifikat. “Kami hari ini memberikan sertifikat kepada lulusan BBPLK di Jateng. Saya harap setelah para lulusan memegang sertifikat akan memudahkan langkah mereka dalam memperoleh pekerjaan,” kata Hanif

Advertisement

Dia menjelaskan Kemenaker telah menerbitkan 250.000 sertifikat sepanjang 2018. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya menerbitkan sekitar 150.000 sertifikat. Untuk target penerbitan sertifikat, Kemenaker akan menebitkan sebanyak mungkin sesuai kebutuhan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif