Jateng
Minggu, 25 April 2021 - 09:00 WIB

1.000 Rapid Test Antigen Disiapkan Antisipasi Pemudi Nekat di Magelang

Newswire  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polres Magelang adakan rapid test. (Antara)

Solopos.com, MAGELANG -- Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang menyiapkan 1.000 rapid test antigen untuk mengantisipasi apabila ada warga yang nekat mudik.

Mengutip beritamagelang.id, Minggu (25/4/2021), Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Magelang, Retno Indriastuti, mengatakan meski jumlah itu cukup atau tidak, namun yang jelas 1.000 rapid test antigen itu untuk mengantisipasi para pemudik.

Advertisement

Dinkes bersama dengan tim gabungan, salah satunya Polres Magelang, sudah mulai melakukan pengetatan untuk pemudik. Namun apabila ada yang akhirnya bisa lolos kembali ke rumah, maka diharapkan Satgas Jogo Tonggo betul-betul bisa melihat, apakah para pemudik membawa kartu rapid antigen atau tidak.

Baca Juga : Polres Magelang Lakukan Rapid Test Pengendara Pelat Luar Kota  

Apabila membawa dan hasilnya negatif, maka bisa langsung masuk ke rumah. Namun bila tidak membawa, maka akan dilakukan tes rapid antigen untuk screening. Apabila hasilnya positif, maka akan ditindaklanjuti Satgas Jogo Tonggo dan Puskesmas setempat. "Kalau negatif, bisa langsung ke rumah," lanjutnya.

Advertisement

Demikian juga untuk tempat-tempat wisata, yang harus diperhatikan betul oleh pengelola adalah tentang protokol kesehatan. Pengelola juga harus selalu menjaga agar tidak terjadi kerumunan. "Karena kerumunan ini menjadi salah satu penyebaran Covid-19," ujarnya.

Apabila pengelola wisata ingin menambah kuota jumlah wisatawan, maka harus dievaluasi terlebih dahulu. Misal kuota 30 persen dari kapasitas dinilai aman, maka bisa ditingkatkan lagi.  "Namun, tetap yang harus diperhatikan adalah protokol kesehatan yang ketat," tegasnya.

Baca Juga : Kolang-Kaling Magelang Di Lereng Gunung Menoreh Dijual Online

Advertisement

Di sisi lain, Retno menyampaikan, kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang sudah semakin landai. Meski demikian, warga harus tetap waspada. Karena baik secara nasional maupun internasional, ada varian baru yang muncul.

Retno menduga, adanya varian baru itu disebabkan kelonggaran terhadap protokol kesehatan. "Jelas ini sangat merugikan. Karena itu saya betul-betul berharap agar penerapan protokol kesehatan tetap dijaga dan jangan sampai kendur," imbuhnya.

Kabupaten Magelang, saat ini masih menerapkan PPKM Mikro. Hal itu sebagai salah satu upaya menekan penyebaran Covid-19. Upaya lainnya adalah tracing yang di bantu oleh TNI dan Polri. "Kami terus amankan masyarakat dari penyebaran Covid-19," ujarnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif