SOLOPOS.COM - Petani memanen cabai di Takeran RT 001/RW 003, Tlogolele, Selo, Boyolali, Minggu (12/3/2023). Harga cabai turun imbas dari hujan abu vulkanik erupsi Gunung Merapi. (Solopos/ Putut Hartanto)

Solopos.com, SEMARANG — Lahan tanaman hortikultura seluas 1.675,6 hektare di Magelang terdampak hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi. Sejumlah tanaman hortikultura milik warga yang dilaporkan rusak itu, seperti cabai, sawi, kubis, dan tomat.

Hal itu disampaikan Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng, Francisca Herwati Prarastyani, kepada Solopos.com, Kamis (16/3/2023). Dampak kerusakan akibat abu vulkani dikategorikan menjadi tiga, yakni ringan, sedang, dan berat.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Menurutnya, tanaman tergolong terdampak ringan apabila abu yang menyelimuti tanaman tipis. Sedangkan terdampak sedang apabila tanaman diselimuti abu tebal tapi tanaman tidak sampai rebah atau rusak. Selanjutnya, tergolong berat jika tanaman terdampak abu vulkanik rusak.

“Dari luasan lahan tanam hortikultura yang terdampak hujan abu seluas 1.675,6 hektar. Sekitar 282 hektare masuk dalam kategori terdampak berat [rusak]. Komoditas paling banyak terdampak berat adalah cabai, yakni seluas 166,5 hektare, sawi seluas 51,5 hektare, kubis seluas 31,8 hektare, tomat dan komoditas lainnya seluas 13 hektare,” kata Herwati, Kamis.

Hingga saat ini, Distanbun Jateng masih terus mendata kerusakan tanaman yang terjadi di daerah-daerah terdampak hujan abu. Data itu akan diajukan ke Direktorat Jendral Tanaman Hortikultura Kementerian Pertanian RI untuk diusulkan agar mendapat bantuan bibit.

“Ini baru sebatas usulan karena alokasi cadangan bibit tanaman hortikultura itu tidak ada, beda dengan cadangan bibit tanaman pangan. Nanti kami tunggu saja bagaimana kebijakan dari Kementerian Pertanian seperti apa, semoga bisa dibantu,” katanya.

Herwati berharap, tanaman yang saat ini dalam kondisi terdampak sedang tidak bertambah parah. Guna menghindari penambahan tingkat keparahan, ia menyarankan supaya masyarakat membersihkan tanaman yang terkena abu menggunakan air bersih.

Diberitakan sebelumnya, dampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi terus melebar hingga Selasa (14/3/2023). Tercatat, sudah ada delapan daerah terkena abu yang sering disebut Wedhus Gembel tersebut. Di antaranya, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Boyolali, Temanggung, Wonosobo, Semarang, dan Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya