Jateng
Rabu, 26 Mei 2021 - 10:05 WIB

100.000 Warga di 14 Desa di Pemalang Terdampak Kekeringan

Newswire  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (Solopos)

Solopos.com, PEMALANG -- Sedikitnya 100.000 warga di 14 desa di Kabupaten Pemalang terdampak kekeringan pada  musim kemarau tahun ini.

Mengutip Suara.com, Rabu (26/5/2021), Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang, Wahadi, mengatakan musim kemarau pada tahun ini diprediksi pada Mei atau Juni. "Kami belum terima laporan adanya kekeringan. Di beberapa wilayah masih turun hujan," kata Wahadi.

Advertisement

?BPBD Pemalang sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kemarau, antara lain menyiapkan dropping air bersih di desa-desa yang rawan kekeringan.

Baca Juga : Ini Nikmatnya Ngopi di Pinggiran Sungai Comal Pemalang

?"Kami juga sudah memberikan bantuan torent air kapasitas 5.000 liter dan 2.000 liter. Jumlahnya 50 torent tahun ini. Kalau sama tahun kemarin berarti jumlahnya sudah ada 70 torent. Itu diberikan di dua kecamatan, yaitu Pulosari dan Belik," ungkapnya.

Advertisement

Bantuan torent tersebut sudah disalurkan pada 1 April 2021 untuk mengantisipasi datangnya musim kemarau yang diperkirakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mulai berlangsung pada Mei.

"Bantuan torent itu kami luncurkan itu 1 April karena ramalan BMKG Mei kan kemarau, tapi ini Mei masih hujan, jadi musim kemaraunya mundur," ucapnya.

Dropping Air

Menurut Wahadi, di Kecamatan Pulosari dan Belik terdapat 14 desa yang rawan kekeringan setiap musim kemarau. ?Terdiri atas 12 desa di Kecamatan Pulosari dan dua desa di Kecamatan Belik. "Kalau jumlah warganya yang perkiraan terdampak ya sekitar 100.000 jiwa di 14 desa itu. Itu sudah langganan," ujarnya.

Advertisement

Adapun untuk air bersih yang disiapkan untuk di-dropping menurut Wahadi jumlahnya sekitar 700 tangki. Satu tangki memiliki kapasitas 5.000 liter. "Tahun lalu Juli sudah mulai dropping. Tahun ini diprediksi Juni atau Mei 2021. Cuma kan ternyata ini masih ada hujan. Tapi kami siap kalau setiap saat dropping?," ucapnya.

Wahadi memperkirakan jumlah air bersih yang disiapkan tersebut akan mencukupi kebutuhan air? bersih untuk warga yang terdampak kekeringan. Apalagi musim kemarau tahun ini diperkirakan akan mundur.

Baca Juga : Kisah Pengkhianatan di Balik Situs Watu Lumpang Pemalang

"Tahun lalu itu hujannya maju, jadi dropping air bersih yang kami siapkan tidak bisa terserap semua. Bulan November sudah hujan. Jadi cuma empat bulan dari Juli," ?ujar Wahadi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif