Jateng
Rabu, 30 Juni 2021 - 22:46 WIB

11 Warga Terpapar Covid-19, Satu RT di Semarang Lockdown

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Akses keluar masuk Jalan Durian RT 001/RW 007 Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang di-lockdown menyusul adanya belasan warga yang terpapar Covid-19, Rabu (30/6/2021). (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kelurahan Lamper Kidul, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang menutup akses keluar masuk warga RT 007/RW 001 atau lockdown, mulai Selasa (29/6/2021). Penutupan ini diberlakukan menyusul kasus penularan Covid-19 yang terjadi di lingkungan itu.

Lurah Lamper Kidul, Marjuki, menyebut ada 11 warga di RT 007/RW 001 yang terkonfirmasi Covid-19. Dari 11 orang itu, satu di antaranya bahkan mengalami kematian atau meninggal dunia.

Advertisement

“Yang meninggal atas nama Bapak Taslim, sekitar pekan lalu. Setelah itu, ada 10 orang lainnya yang juga terkonfirmasi Covid-19. Atas dasar itu, warga kemudian berinisiatif melakukan lockdown,” ujar Marjuki kepada Solopos.com, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: Jateng Siap Terapkan PPKM Darurat

Advertisement

Baca juga: Jateng Siap Terapkan PPKM Darurat

Marjuki mengaku lockdown juga menjadi salah satu upaya dalam memutus mata rantai penularan Covid-19. Hal itu juga sesuai dengan aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, yang menyebutkan jika di suatu kawasan RT ditemukan 10 kasus Covid-19, maka harus diterapkan lockdown.

“Kalau aturan PPKM memang harus di-lockdown. Makanya, kami lockdown untuk membatasi mobilitas warga dan memutus mata rantai penularan Covid-19,” tegas Marjuki.

Advertisement

Baca juga: Instruksi Ganjar Lockdown 7.000 RT Zona Merah Disebut Tak Jelas

Kemungkinan Klaster Keluarga

Namun, sebulan terakhir kasus Covid-19 di wilayah Lamper Kidul mengalami peningkatan. Bahkan ada satu RW yang 18 warganya terkonfirmasi Covid-19. Total kasus Covid-19 di Lamper Kidul saat ini mencapai 64 kasus.

“Penularan ini kemungkinan dari klaster keluarga,” ujar Marjuki.

Advertisement

Sementara itu, selama lockdown di RT tersebut, tim Gugus Tugas Covid-19 juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan dua kali dalam sepekan. Selama dua pekan, warga diminta melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca juga: Wali Kota Hendi Bantah Ada RT Zona Merah di Semarang

“Tapi ada juga warga yang kita minta isolasi di Rumah Dinas Wali Kota Semarang. Ada tiga warga yang dinyatakan positif Covid-19 yang isolasi di rumah dinas. Sisanya isolasi di rumah masing-masing,” tuturnya.

Advertisement

Selain itu, pihaknya juga melakukan alih fungsi gedung sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi tempat isolasi dengan kapasitas 10 tempat tidur.

Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan warga yang isolasi mandiri di RT yang Lockdown, warga bergotong royong memberikan bahan makanan bagi yang terpapar Covid-19.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif