SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Rahayu (tengah) berbicara saat rapat lintas sektoral Forkompimda dalam rangka persiapan penanganan libur Lebaran, Senin (10/4/2023). (Solopos.com-Ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 14 posko dan dua posko terpadu akan disiapkan untuk menyambut pemudik yang datang ke Semarang saat momen Lebaran 2023. Selain itu, sebanyak 1.567 personel yang terdiri dari aparat TNI, Polri, dan instansi terkait juga akan diterjunkan untuk mengamankan arus mudik pada Lebaran 2023 di Semarang.

Hal itu disampaikan Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol. Irwan Anwar, seusai rapat lintas sektoral bersama Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dan jajaran Forkopimda di Kota Semarang, Senin (10/4/2023).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Irwan mengatakan ada 14 posko mudik dan dua posko terpadu yang disiapkan untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran, arus mudik saat Lebaran 2023.

“Satu [posko terpadu] berada di Simpang Lima untuk memantau lalu lintas non tol dan dan jalur alternatif dan satu lagi di Kalikangkung yang ditujukan untuk memantau arus lalin di kawasan tol, mulai dari masuk kawasan Jawa Tengah hingga keluar Jawa Timur,” bebernya.

Selain dua pos terpadu juga akan ada enam pos pelayanan (YAN), enam pos PAM di pintu tol keluar masuk Kota Semarang, rest area, daerah rawan macet dan tempat keramaian.

Irwan melanjutkan, ada beberapa hal yang akan menjadi fokus jajarannya. Menurutnya, terdapat kerawanan-kerawanan yang mungkin terjadi akibat dari pergerakan masyarakat.

“Yang pertama tentang kecelakaan lalu lintas, kemudian tentang kepadatan lalu lintas, dan kejahatan misalnya pencurian di rumah kosong. Ini sering terjadi saat Nataru, Idulfitri, dan tahun ajaran baru. Naiknya kebutuhan ditafsirkan lain oleh mereka yang melakukan kriminal,” ungkap Irwan.

Sementara Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu, menginstruksikan agar selama Lebaran pelayanan publik tetap berjalan maksimal seperti kebersihan lingkungan, pengelolaan fisik jalan, arus lalu lintas hingga kesiapsiagaan tim darurat.

Ita, sapaannya, turut menyinggung keberadaan fitur Kenita atau Kentongan Digital di Aplikasi Libas milik Polrestabes Semarang. Meski belum dimiliki seluruh kepala keluarga (KK), Ita yakni Kenita bisa memberikan kemudahan dalam menjaga keamanan warga Kota Semarang.

“Jika terjadi suatu hal di dalam salah satu RT maka RT yang lain akan tahu. Terdapat 133.000 masyarakat yang telah mengunggah aplikasi ini. Tentu, kita berharap kalau bisa KK di Kota Semarang yang mencapai 550.000 dapat men-download, sehingga nanti kalau terjadi apa-apa lebih cepat penanganannya,” harapnya.

Mengenai izin untuk kegiatan takbir keliling, Ita menandaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Polrestabes untuk keputusan lebih lanjut. “Jika melihat yang sudah-sudah [takbir keliling] sepertinya boleh, tapi nanti kami akan coba koordinasi lagi dengan Pak Kapolres, agar tidak mengganggu lalu lintas,” papar Ita.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya