Jateng
Selasa, 3 September 2019 - 10:50 WIB

177.480 UKM di Jateng Dikucuri Rp580 M Dana Umi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Sebanyak 177.480 usaha kecil menengah (UKM) di Jawa Tengah (Jateng) mendapat kucuran dana Rp580 miliar dari pemerintah melalui program pembiayaan ultra mikro (Umi).

Hal itu dilaporkan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Jateng, Sulaimansyah, kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat rapat kerja pembiayaan ultra mikro di Hotel Aston Semarang, Senin (2/9/2019). “Banyak pelaku UKM kita yang belum bisa mengakses perbankkan. Untuk itu, Umi ini diterbitkan sebagai jembatan pemerintah kepada para pengusaha kelas bawah mendapatkan permodalan,” ujar Sulaimansyah.

Advertisement

Sulaimansyah mengatakan Umi bisa memberikan bantuan permodalan kepada masyarakat maksimal Rp10 juta. Dengan tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terlibat dalam penyaluran Umi, diharapkan sebarannya semakin cepat. “Dengan bantuan modal ini, maka masyarakat kecil akan dapat berwirausaha. Wirausaha adalah kunci pengurangan kemiskinan di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyambut baik kesuksesan Umi dalam menjembatani permodalan UKM kecil. Meski demikian, ia menilai modal saja tidak cukup untuk membuat UKM naik kelas. “Harus ada pendampingan dan pembinaan yang diberikan. Tugas siapa itu, ya pemerintah,” ucapnya.

Ganjar pun meminta pemerintah kabupaten/kota di Jateng untuk terus melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap UKM. Dengan modal yang ada ditambah pendampingan, bukan tidak mungkin banyak UKM di Jateng yang bisa merambah pasar internasional.

Advertisement

“Sudah banyak UKM kita yang sukses diekspor, namun tidak sedikit pula yang kurang berhasil. Nah yang kurang berhasil ini harus diajak bicara, didampingi dan dibina agar bisa berkelas ekspor,” kata dia.

Peran program pembiayaan dari pemerintah seperti Umi ini, lanjut Ganjar sangat tepat untuk mempercepat perkembangan UKM. Untuk itu, lembaga-lembaga pembiayaan pemerintah harus berperan besar dalam membantu masyarakat kecil dalam hal pembiayaan.

“Jangan sampai kalah saing dengan rentenir. Kalau bisa pegawai pembiayaan pemerintah proaktif turun ke lapangan,” ujarnya.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif