SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. (Freepik)

Solopos.com, SALATIGA — Sebanyak 19 calon jemaah haji yang seharusnya mendapatkan kuota keberangkatan tahun ini terpaksa mengundurkan diri. Ada beberapa alasan yang membuat calon jemaah haji tersebut mengundurkan diri.

Ketua Kloter Haji Kota Salatiga, Yasin, menyebutkan alasan jemaah mengundurkan diri beragam. Ada jemaah yang mengundurkan diri karena menunggu jadwal pemberangkatan anggota keluarga yang lain di tahun depan.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

“Ada juga yang alasannya hamil, persiapan acara mantu anak, belum siap mental ditinggal orang tua, dan belum siap biaya pelunasan,” terang Yasin kepada Solopos.com, Selasa (9/5/2023).

Dijelaskan, tahun ini Kota Salatiga mendapatkan kuota jemaah haji sebanyak 215 orang. Sesuai urutan keberangkatan, ada 196 orang yang sanggup membayarkan pelunasan haji. Kuota haji sisanya ditawarkan kepada calon jemaah haji cadangan.

“Cadangan l, ada 22 jemaah. Sanggup berangkat 18 jamaah,” ungkapnya.

Lantaran masih belum memenuhi kuota, pihaknya menambahkan lagi cadangan II sebanyak 5 orang.

Sebelumnya, pelunasan pembayaran haji sudah ditutup sampai Jumat (5/5/2023). Namun karena adanya tambahan jemaah cadangan II, pihaknya memberikan kelonggaran waktu pembayaran.

“Cadangan I dan ll diberi kesempatan pelunasan sampai dengan tanggal 12 Mei 2023,” terang Yasin.

Adanya penambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 8.000 jemaah, pihaknya sengaja melebihkan kuota sampai 219 jemaah.

“Data jumlah belum final. Ini masih ada tambahan kuota dari Saudi 8.000 jemaah, dimungkinkan Salatiga masih ada tambahan. Data masih sangat mungkin berubah, seragam se-Indonesia,” bebernya.

Sampai Selasa (9/5/2023), kata Yasin, ada 203 jemaah haji asal Salatiga telah melakukan pelunasan biaya haji. Sisanya akan ditunggu sampai Jumat (12/5/2023).

Dijelaskan, pihaknya telah menyiapkan langkah diantisipasi menyikapi banyaknya warga lansia yang berangkat haji tahun ini. Hal itu seperti mitigasi jemaah lansia risiko tinggi, nonlansia berpotensi risiko tinggi, mengoptimalkan petugas haji yang ada.

“Kami juga akan memberdayakan jemaah reguler usia muda untuk berkesempatan menambah pahala,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya