Jateng
Rabu, 9 Mei 2018 - 05:50 WIB

21 Calon Kepala Daerah di Jateng Diminta Hindari Pungut Retribusi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan kepada 21 calon kepala daerah di Jawa Tengah untuk menghindari pungutan retribusi dan dana bantuan sosial yang berpotensi menjadi ladang korupsi. Pasalnya sudah banyak kepala daerah yang terkena kasus korupsi dari hasil dua pungutan tersebut.</p><p>"Terdapat 21 pasang calon kepala daerah yang hadir di sini. Bapak Presiden pernah mengumpulkan seluruh calon kepala daerah untuk memberi pengarahan agar berhati-hati mengenai area rawan korupsi. Hati-hatilah terhadap retibusi dan bansos," kata Tjahjo, saat menggelar pertemuan di Hotel Quest Plampitan, Kota Semarang, Jateng, Selasa (8/5/2018)</p><p>Menurutnya, setiap calon kepala daerah harus memperhatikan potensi kerawanan korupsi lainnya. Sebab, yang patut diperhatikan calon kepala daerah yakni kerawanan pola pengadaan barang dan jasa, pengaturan perencanaan anggaran.</p><p>Tjahjo menyebut tantangan terberat lainnya yang harus dihadapi calon kepala daerah yaitu masalah narkoba dan ketimpangan sosial seperti merebaknya malaria, angka kematian ibu dan anak serta gizi buruk.</p><p>"Itu semua tantangan yang harus dihadapi calon kepala daerah yang berkompetisi di Pilkada serentak tahun ini," tegasnya.</p><p>Dia menyatakan, potensi kerawanan korupsi itu ia temukan setelah berkeliling ke daerah-daerah di Indonesia. Hasilnya dia, menyimpulkan indeks kerawanan korupsi Indonesia masih sangat memprihatinkan.</p><p>Dikatakan Tjahyo, pakta integritas yang diteken bersama KPK tak serta-merta mampu mengurangi niatan kepala daerah untuk bersih dari korupsi.</p><p>"Karena saya lihat sendiri, ada seorang kepala daerah ikut pertemuan dengak Pak Presiden selesai jam lima, tapi jam enam kurang dia kena OTT di dekat lokasi pertemuan. Ada pula seorang gubernur saya ajak bikin pakta integritas pemberantasan korupsi. Lagi-lagi besoknya dia dan istrinya kena OTT," tuturnya.</p><p>Lebih lanjut, dia berharap tak ada lagi kepala daerah yang terjerat korupsi di Jateng. "Mudah-mudahan korupsi Jawa Tengah yang terakhir terjadi di Kebumen dan Tegal," pungkasnya.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif