SOLOPOS.COM - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha saat memberikan piagam wisudawan yang telah lulus dari Sekolah Lansia Pancasila di Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (9/10/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Sebanyak 215 peserta didik dari Sekolah Lansia Pancasila di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang Jawa Tengah dinyatakan telah lulus dari sekolah tersebut. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan wisuda yang diselenggarakan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Senin (9/10/2023).

Kepala Sekolah Lansia Pancasila, Maria Ana Sriwarti, mengatakan 215 peserta didik tersebut berasal dari tujuh dusun di Desa Kenteng. Nantinya, mereka akan melanjutkan ke tahap kurikulum selanjutnya.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

“Kami tidak sembarangan memberikan pelajaran, tetapi sesuai dengan kurikulum yang diberikan dari IRL [Indonesia Ramah Lansia],” terang Maria, Senin (9/10/2023).

Dijelaskan, sistem pembelajaran yang dilakukan, yakni membagi dengan delapan kelas di tujuh dusun yang ada. Di mana pihaknya menjemput bola atau datang langsung ke tempat-tempat yang dijadikan tempat pembelajaran.

“Kalau kami satukan mereka di satu tempat, kasihan mereka tidak bisa terjangkau,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menghadirkan narasumber yang biasanya disebut Sahabat Lansia untuk mengisi beberapa kegiatan di dalamnya. Hal itu seperti Rumah Sakit Ken Saras, Puskesmas Duren, Klinik Tri Karya Bandungan, dan masih banyak lagi.

Kurikulum dari IRL yang digunakan dalam pembelajaran terdapat tiga tingkatan, yakni kurikulum dasar, menengah, dan akhir. Khusus kurikulum dasar lebih banyak ke sektor kesehatan, kurikulum menengah melatih keterampilan warga lansia, dan kurikulum akhir berupa kunjungan.

“Tapi kami belum merencanakan yang kunjungan, namun ada bayangan nantinya akan berkunjung ke tempat-tempat bermanfaat bagi warga lansia,” jelasnya.

Maria menyebutkan tidak ada kualifikasi tertentu untuk masuk dan mengikuti sekolah lansia tersebut. Bahkan yang pra-lansia diperbolehkan mengikuti kegiatan pembelajaran.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, merasa bangga kepada para wisudawan dari sekolah lansia. Terlebih mereka memancarkan kebahagiaan yang menunjukkan mereka sehat.

“Kemudian tetap kami dorong untuk mereka berkreasi. Jangan sampai setelah menjadi warga lansia tidak ada kegiatan sama sekali,” ungkapnya.

Pemkab Semarang juga akan bersama-sama mendorong agar warga lansia tetap sehat dengan adanya Posyandu Lansia. Setiap ada kegiatan posyandu nantinya akan digratiskan.

“Kami kemarin juga me-launching UHC untuk BPJS Kesehatan. Untuk warga lansia yang tidak mampu dan masuk rumah sakit langsung daftar saja, kami yang akan membayar iuran BPJS-nya,” tandas Bupati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya