Jateng
Rabu, 25 Mei 2022 - 22:52 WIB

3.600 Karung Pasir Disiapkan untuk Tutup Tanggul Jebol di Semarang

Adhik Kurniawan  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Regional III Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki (kanan) dan Kepala KSOP Tanjung Emas Semarang, M Tohir (kiri). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG–Sebanyak 3.600 karung pasir disiapkan untuk menutup lubang tanggul PT Lamicitra Nusantara, Semarang, yang jebol. Sebagaimana diketahui tanggul jebol itu mengakibatkan naiknya ketinggian air laut atau rob yang melanda daerah kawasan pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (25/5/2022).

“Hitungan awal butuh 3.000, tapi kami inisiasi 3.600 atau lebihkan sedikit. Semoga bisa mencukupi,” Kata Kepala Regional III Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki, kepada awak media, Rabu (25/5/2022).

Advertisement

Tak hanya itu, PT Lamicitra juga diminta untuk berkontribusi menambah karung pasir untuk menutup lubang tanggul yang jebol itu, termasuk perusahaan besar lainya. Tujuannya, agar  dapat segera ditutup pada hari ini.

Baca Juga: Sepeda Motor Rusak, Korban Rob Semarang Rogoh Kocek hingga Rp1 Juta

“Jadi memang sekarang ini fokus kita menutup tanggul yang jebol, rembuk bareng. Ini sudah dibantu kurang lebih 3.600 sand back [karung pasir], kemudian Lamicitra akan menyediakan 1.000,” imbuh dia.

Advertisement

Mengenai penanganan sejauh ini, Regional III pelindo mengaku sudah mengoperasikan 56 pompa dengan kapasitas debit mencapai 800 liter per detik. Selain itu, pihaknya juga sudah meminta bantuan kepada Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas.

Sementara itu, Kepala KSOP Tanjung Emas Semarang, M. Tohir, menambahkan tanggul yang jebol di PT Lamicitra Nusantara Tbk sepanjang 20 meter. Kendati demikian, untuk saat ini pihaknya belum merencanakan kapan tanggul tersebut akan diperbaiki secara permanen.

Baca Juga: Penuh Kendaraan Korban Rob Semarang, Bengkel Ini Tolak “Pasien” Baru

Advertisement

“Pengerjaan permanen tanggul jebol, akan dibicarakan bersama, karena asetnya di PT Lamicitra. Sementra fokus nutup dulu, harapanya bisa nutup, biar bisa kita atur didalam [debit air],” tutup dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif