Jateng
Senin, 15 Maret 2021 - 04:00 WIB

3 Mahasiswa UKSW Tewas, Mahasiswa Papua Jateng Deklarasi Anti Miras

Imam Yuda Saputra  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perwakilan mahasiswa Papua se-Jateng saat menandatangi deklarasi anti-miras di depan Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat, di Salatiga, Minggu (14/3/2021) malam. (Semarangpos.com-Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Mahasiswa asal Papua se-Jawa Tengah atau Jateng mendeklarasikan anti minuman keras atau miras, Minggu (14/3/2021). Deklarasi ini dilakukan menyusul insiden meninggalnya tiga mahasiswa asal Papua yang meninggal akibat mengonsumsi miras di Salatiga, beberapa hari lalu.

Deklarasi itu digelar di Kantor Sekretariat Himpunan Mahasiswa dan Pelajar Papua Barat (Himpar) di Kota Salatiga. Deklarasi juga turut dihadiri Kapolresta Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat. Dalam deklarasi itu mahasiswa asal Papua meminta aparat Polres Salatiga memproses secara hukum penjual miras yang menyebabkan tiga mahasiswa Papua meninggal dunia.

Advertisement

Mereka juga mendesak aparat kepolisian menutup tempat penjualan miras tak berizin. Mahasiswa Papua juga meminta Pemkot Salatiga dan Polres Salatiga mengawal kejadian tersebut agar tidak terulang insiden serupa.

Baca Juga: Anak Muda Soloraya Harus Percaya Diri, Begini Kiat YRP Solo...

Advertisement

Baca Juga: Anak Muda Soloraya Harus Percaya Diri, Begini Kiat YRP Solo...

Perwakilan orang tua mahasiswa asal Papua yang turut hadir dalam acara itu, Melchior Sitokdana, meminta seluruh mahasiswa dan pelajar asal Papua yang sedang menuntut ilmu di Jateng untuk mematuhi komitmen yang telah dideklarasikan itu.

“Kejadian ini harus mampu mengubah pola pikir kita dan masyarakat. Kita harus bisa mengubah stigma bahwa mahasiswa Papua pemabuk. Kita harus membuktikan bahwa orang Papua itu intelektual dan cerdas,” tegas Melchior.

Advertisement

Menanggapi pernyataan sikap tersebut, Kapolres Salatiga, AKBP Rahmad Hidayat, menyambut baik. Ia juga menegaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya tiga mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) asal Papua yang diduga akibat menenggak miras oplosan. "Kita tentu mengapresiasi komitmen mahasiswa Papua yang menegaskan anti miras," jelasnya.

Baca Juga: Ramalan Bintang Maret 2021: Ini Karier dan Cinta Zodiak Anda!

Rahmad juga menegaskan siap menjadi bapak asuh bagi mahasiswa asal Papua untuk melakukan pembinaan dan pendampingan agar mereka sukses dalam studi. "Karena keberhasilan dalam studi akan menentukan masa depan Papua yang lebih baik," ungkapnya.

Advertisement

Seperti diketahui, tiga mahasiwa UKSW Salatiga asal Papua meninggal dunia karena miras. Pertama meninggal bernama OW, 21, Rabu (10/3/2021) sekira pukul 23.00 di RSUD Salatiga. Sementara itu, korban kedua bernama RCK, 24, dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UKSW. Pasien meninggal Kamis (11/3/2021) pukul 14.35 WIB di RSUD Salatiga.

Korban ketiga bernama MMS, 23, berkuliah di Fiskom. Dia meninggal Jumat (12/3/2021) di RS Puri Asih.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif