SOLOPOS.COM - Ilustrasi gardu listrik yang tergenang banjir di Semarang. (Dok. Solopos.com/PLN)

Solopos.com, SEMARANG — Cuaca ekstrem disertai banjir yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), sejak Sabtu (31/12/2022), menyebabkan tiga orang meninggal. Kematian ketiga orang itu disebabkan tersengat aliran listrik atau kesetrum saat banjir melanda.

Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Semarang, Elpis Sinambela, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap bahaya kelistrikan di tengah kondisi cuaca buruk seperti banjir. Ia juga meminta masyarakat atau pelanggan yang terdampak banjir segera mematikan instalasi listrik di dalam rumah dengan mencabut peralatan elektronik yang masih tersambung dengan stop kontak.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Jika terdapat laporan terjadi banjir yang merendam gardu distribusi [listrik] serta rumah warga, maka PLN akan segera melakukan pemadaman untuk keamanan,” jelas Elpis, Senin (2/1/2023).

Untuk itu, lanjut Elpis, PLN mengimbau masyarakat untuk sigap melaporkan ke Kantor PLN terdekat atau contact center 123 jika menghadapi kondisi banjir. PLN pun secara sigap terus memantau dan mengamankan kondisi kelistrikan di titik-titik bencana saat banjir terjadi.

Sementara, pada Sabtu malam, wilayah Kota Semarang memang dilanda banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi diserta angin kencang. Tercatat ada 249 garud distirbusi yang langsung dimatikan dan diamankan PLN di wilayah Kota Semarang.

“Sudah ada 43 gardu PLN yang dipadamkan untuk keamanan masyarakat di kawasan Semarang Utara. PLN juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan lapor PLN jika air meninggi dan menyebabkan genangan di lingkungannya,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, ada tiga orang yang dilaporkan meninggal dunia akibat tersetrum selama banjir di Kota Semarang, sejak Sabtu (31/12/2022) hingga Senin (2/1/2023). Kapolsek Genuk Kompol RIS Andrian mengatakan dua kejadian dengan tiga korban meninggal dunia tersebut seluruhnya terjadi di wilayahnya.

Peristiwa pertama, kata dia, terjadi pada 31 Desember 2022 dengan korban dua mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang yakni Dinda Shefira, 19, dan Muh. Kevinabeel, 19. Keduanya meninggal setelah tersetrum di tempat indekos di Jalan Kapas, Kecamatan Genuk. Sementara itu, peristiwa kedua terjadi pada Senin ini di kompleks PT Alfa Trans, Kawasan Industri Terboyo. Korban bernama Sunaryo, 62, warga Ngawi, Jawa Timur, yang tersengat listrik saat menghidupkan genset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya