Solopos.com, BATANG — Sebanyak 32 biksu dari Thailand yang menggelar thudong atau ritual jalan kaki telah tiba di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (26/5/2023). Kedatangan puluhan biksu yang ingin merayakan peringatan Waisak di Candi Borobudur itu pun disambut warga dengan memberikan hasil bumi atau haasil pertanian.
Kedatangan para biksu ini sudah disambut antusias warga Batang sejak Jumat pagi. Ratusan warga pun menantikan kedatangan puluhan biksu itu di perbatasan Batang-Pekalongaan. Puluhan biksu ini pun sempat singgah di Rumah Dinas Bupati Batang dan dijamu dengan makaan pagi.
Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024
Selanjutnya, rombongan biksu yang berasal dari sejumlah negara di Asia Tenggara itu nantinya akan menginap di sebuah gereja yang terletak di Kecamatan Banyuputih, sebelum melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Magelang.
Bhante Katadhamo atau biksu yang berasal dari Indonesia, Wawan, mengatakan dalam melaksanakan ritual thudong atau jalan kaki itu para biksu banyak menemui pengalaman suka dan duka. Meski demikian, rasa duka itu sirna menyusul sambutan dari masyarakat di Indonesia yang ramah, termasuk warga Kabupaten Batang.
“Tidak ada dukanya. Duka itu hilang ketika ada suka. Sukanya itu antusias luar biasa sambutan dari masyarakat dari Omah Petani. Kita diberi sayur dan buah,” kata Biksu Wawan, Jumat (26/5/2023).
Sementara itu, Perwakilan Omah Tani, Gotama Bramanti, menyampaikan bila sumbangan dari petani kepada biksu itu untuk menunjukkan rasa toleransi bangsa Indonesia. Sumbangan dari petani di antaranya ada sayur dan buah berupa pisang, tomat, yang semuanya diambil langsung dari kebun.
“Jadi ini bukti masih ada toleransi kepada umat beragama,” tutup Gotama.
Sekadar informasi, sebanyak 32 biksu atau bhante dari Thailand yang tengah melakukan perjalanan Thudong atau ritual jalan kaki dari Thailand menuju Candi Borobudur juga bakal singgah di Kota Semarang. Rencana, rombongan itu akan tiba di ibu kota Jateng itu pada 29 Mei 2023 dan singgah di tiga tempat ibadah.
Para biksu yang melakukan thudong atau ritual jalan kaki itu berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Mereka berjalan kaki melintasi tiga negara untuk merayakan Hari Waisak di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
