SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyakit TBC. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Taj Yasin Maimoen, menilai penanganan penyakit tuberkulosis atau TBC di wilayahnya masih harus diintensifkan. Berdasarkan data buku saku Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng pada triwulan III tahun 2022, dari 33 juta penduduk di Jateng, angka penemuan kasus TBC mencapai 42.148 kasus.

“Indonesia permasalahan kesehatan masih tinggi. Masih memerlukan, utamanya ketika kita bicara tentang sakit TBC. Walaupun Covid-19 kemarin menyerang, akan tetapi bahaya TBC sebenarnya lebih besar. Masyarakat sampai saat ini masih enggan, masih menganggap sepele terkait penyakit tersebut,” kata Wagub Jateng saat menghadiri kegiatan Kunjungan Industri Siswa Siswi SMK Al Anwar Rembang di Rumah Sakit Islam (RSI), Senin (12/12/2022).

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Wagub Jateng menuturkan TBC merupakan penyakit kronis, yang memiliki daya tular dan tingkat kematian tinggi. Tingkat kematian yang tinggi, salah satunya disebabkan faktor kebal obat. Untuk menekan kasus TBC, pria yang karib disapa Gus Yasin itu berpendapat, perlu dilakukan edukasi secara jemput bola.

Senada dengan pendapat wagub, Direktur Utama RSI Sultan Agung, Said Shofwan, mengatakan pelayanan kesehatan saat ini lebih menitikberatkan pada upaya preventif. Layanan kesehatan terkecil ada di level posyandu dan puskesmas.

“Apalagi sekarang, dari Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, membuat inovasi, namanya Wellness and Hospital Tourism, membuat bidang pelayanan itu lebih luas lagi, dari yang sudah ada sebelumnya. Bergerak ke arah preventif medicine, bagaimana memperkuat pencegahan penyakit, supaya tidak terjadi sakit,” jelasnya, dikutip dari laman Internet resmi Pemprov Jateng.

Baca juga: Menurut Survei, Layanan TBC di Kabupaten Karanganyar Dinilai Baik

Kegiatan promosi kesehatan, lanjutnya, di samping dilakukan dengan bertemu langsung melalui sosialisasi, menyebar brosur dan penyuluhan, sekarang ini juga digencarkan melalui platform digital. Masyarakat tidak hanya bisa mencari informasi kesehatan di platform digital, tetapi mereka juga bisa berinteraksi dengan para dokter, maupun pasien yang memiliki masalah kesehatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya