Jateng
Minggu, 27 Juni 2021 - 11:01 WIB

5.000 RT di Jateng Zona Merah, Ganjar Minta Lockdown

Imam Yuda Saputra  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Lockdown. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), GanjarPranowo, menyarankan 5.000 wilayah rukun tetangga (RT) di sejumlah desa di Jateng untuk melakukan lockdown atau karantina karena berstatus zona merah, dengan tingkat persebaran Covid-19 tinggi.

Hal itudisampaikan Gubernur Jateng di rumah dinasnya, Puri Gedeh, Kota Semarang, Sabtu (26/6/2021).

Advertisement

“Saya usulkan 5.000 lebih RT di desa-desa yang masuk zona merah agar di-lockdown tingkat RT. Kalau kegiatan itu dilakukan, disambung dengan gerakan di rumah saja, maka kita punya nafas untuk mempersiapkan yang lain seperti mengisi tempat tidur, menyiapkan tenaga kesehatan dan sebagainya,” ujarGanjar.

Baca juga: Covid-19 di ISI Solo: 21 Mahasiswa Positif Gegara Fashion Show, Gibran Perintahkan Lockdown Kampus

Advertisement

Baca juga: Covid-19 di ISI Solo: 21 Mahasiswa Positif Gegara Fashion Show, Gibran Perintahkan Lockdown Kampus

Ganjar juga mengapresiasi kebijakan sejumlah daerah di Jateng yang menerapkan gerakan sehari di rumah saja pada Minggu (27/6/2021).

Tercatat ada tiga daerah di Jateng yang mengambil kebijakan gerakan sehari di rumah saja pada Minggu ini. Ketiga daerah itu yakni Kabupaten Grobogan, Boyolali, dan Jepara.

Advertisement

Baca juga: Sukoharjo Jadi Zona Merah Lur, Prokes Jangan Kendur!

Apa yang dilakukan Grobogan, Boyolali, dan Jepara, lanjut Ganjar harus diteruskan secara berkala. Sehingga, kegiatan itu bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait pencegahan Covid-19.

“Sehari di rumah saja, dua hari di rumah saja dan nanti kalau terjadi peningkatan tinggi, bisa sepekan di rumah saja. Kalau ini dilakukan, maka ini bisa memotong penularan Covid-19 di masyarakat,” jelasnya.

Advertisement

Ganjar berharap gerakan di rumah saja ini juga dilakukan oleh daerah lain di Jateng, khususnya yang masuk zona merah. Menurutnya, ketika eskalasi peningkatan penularan yang sangat cepat, maka harus direspons dengan tindakan yang tidak biasa.

Sekadar diketahui, Pemkab Grobogan dan Boyolali telah memberlakukan gerakan sehari di rumah saja pada Minggu (27/6/2021). Sementara itu Pemkab Jepara dan Kudus melakukan gerakan di rumah saja setiap hari Sabtu dan Minggu selama bulan Juni.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif