Solopos.com, MAGELANG — Sebagai generasi milenial harus mempunyai peran penting dalam menjaga kelestarian warisan budaya Tanah Air, termasuk Candi Borobudur. Tanpa dukungan dan aksi generasi muda mungkin warisan budaya yang menjadi kebanggaan bangsa itu akan tenggelam ditelan perkembangan jaman.
Sebagai salah satu keajaiban dunia, kemegahan Candi Borobudur selalu memukau bagi siapapun yang berkunjung. Pesonanya telah menarik wisawatan dalam negeri hingga luar negeri.
Selain sekedar datang dan melihat patung Buddha, berikut cara seru menikmati warisan budaya Candi Borobudur ala milenial yang bisa Anda coba:
Ketika berkunjung ke Candi Borobudur, sangat disayangkan jika Anda tidak menjelajahi setiap sudut candi. Candi Borobudur memang luas dan besar yaitu memiliki 10 tingkat yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.
Ketika berkunjung ke Candi Borobudur, sangat disayangkan jika Anda tidak menjelajahi setiap sudut candi. Candi Borobudur memang luas dan besar yaitu memiliki 10 tingkat yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.
Jadi, Anda harus siap tenaga untuk menaiki banyak tangga menuju puncaknya. Jangan lupa siapkan air minum untuk bekal saat lelah. Anda juga bisa beristirahat di setiap tingkatnya dan menikmati sekelilingnya sebelum sampai ke puncak.
Pengalaman istimewa yang bisa Anda dapatkan setelah sampai ke puncak, terlebih pada pagi dan sore hari adalah keindahan sunrise dan sunset. Anda akan menyaksikan panorama menakjubkan di sekeliling Borobudur yang dikelilingi gugusan pegunungan saat matahari terbit atau terbenam.
Begitu pula saat Anda berwisata ke Bukit Rhema. Kedua tempat ini cocok untuk menikmati panorama siluet Candi Borobudur dari kejauhan.
Candi Borobudur dikelilingi oleh desa-desa yang masih asri dengan panorama khas perdesaan. Di antaranya berupa persawahan, irigasi, dan rumah tradisional.
Guna menikmati suasana di sekitar wisata Candi Borobudur, Anda dapat berkeliling dengan menaiki andong atau sepeda ontel melewati rute Jl. Borobudur, Ngadiharjo.
Tak Jauh dari Balkondes Borobudur terdapat area persawahan dengan latar puncak Candi Borobudur yang terlihat di antara hijaunya pepohonan.
Borobudur Maraton adalah ajang lari Internasional yang memadukan unsur olahraga, wisata, dan budaya. Keunikan Borobudur Maraton ini dibandingkan event lari lainnya ialah rutenya yang mengelilingi desa-desa di sekitar Borobudur yang masih asri.
Selain untuk olahraga, Anda juga akan merasakan keunikan budaya dan keramahan masyarakatnya di sepanjang rute yang Anda lewati.