Solopos.com, JEPARA — Sebanyak lima desa di Kabupaten Jepara dinilai rawan mengalami kekeringan yang diprediksi mulai berlangsung Juni mendatang.
Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara telah menyiapkan rencana dropping air bersih ke berbagai daerah rawan kekeringan.
Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024
Kelima desa di Jepara yang rawan kekeringan, yakni Desa Sumber Rejo (Kecamatan Donorejo), Desa Celering (Kecamatan Donorojo), Desa Tedunan (Kecamatan Kedung), Kalianyar (Kecamatan Kedung), dan Surodadi (Kecamatan Kedung).
BPBD Jepara mengaku sudah menyiapkan anggaran hingga puluhan juta rupiah untuk mengatasi bencana kekeringan. Jika masih kurang, maka bisa memanfaatkan dana tidak terduga serta minta bantuan ke Pusat.
BPBD telah menyiapkan truk tangki berkapasitas angkuta hingga 5.000 liter guna menghadapi potensi kekeringan.
“Dua unit mobil tangki pengangkut air bersih mulai kami perbaiki agar bisa digunakan secara optimal ketika ada permintaan bantuan air bersih dari warga,” kata Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Jepara, Moh., Ali Wibowo, seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/5/2023).
Persiapan lain yang dilakukan BPBD Jepara, yakni menyiapkan bak penampung air bantuan dari pusat dengan kapasitas 2.000 liter. Hal itu termasuk bak penampungan air bersih sebanyak 15 unit dengan kapasitas masing-masing 1.000 liter.
Bak penampungan air bersih tersebut, lanjut dia, bisa dipinjamkan kepada masing-masing desa yang kesulitan air bersih sebagai penampung ketika BPBD Jepara melakukan dropping air bersih. Sehingga warga tidak perlu khawatir dengan ketersediaan tempat penampungan air.
“Sebaiknya, warga yang daerahnya termasuk rawan air bersih segera mempersiapkan diri dengan menyiapkan bak penampungan air bersih,” ujar Ali Wibowo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
