Jateng
Sabtu, 25 Maret 2023 - 17:27 WIB

5 Kecamatan di Jepara Akan Alami Kemarau Panjang Tahun Ini

Adhik Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kekeringan (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, JEPARA — Lima dari 16 kecamatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berpotensi mengalami kekeringan panjang akibat fenomena El Nino pada tahun ini. Kelima kecamatan itu adalah Kecamatan Donorojo, Kedung, Batealit, Nalumsasi, dan sebagian wilayah Mayong.

Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Muh Ali Wibowo, mengatakan kelima kecamatan tersebut akan menjadi fokus penanganan selama kemarau tiba.

Advertisement

“Belajar dari tiga atau empat tahun kemarin, lima kecamatan itu memang rawan kekeringan,” kata Wibowo, Sabtu (25/3/2023).

Dia menjelaskan saat ini BPBD Jepara tengah berkordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jepara. Kordinasi ini untuk memastikan ketersediaan suplai air bersih kepada masyarakat agar tetap bisa mencukupi saat kemarau tiba pada Juni nanti.

“Selama PDAM suplai airnya masih lancar, insya Allah aman. Ini kami masih diskusi dan koordinasi lebuh jauh untuk skemanya. Terus saat ini [Maret hingga April], kondisinya masih La Nina normal,” jelasnya.

Advertisement

Terkait penampungan air hujan untuk mengantisipasi kurangnya air saat kemarau nanti, BPBD Jepara mengaku sudah melakukannya meski belum signifikan. Pihaknya juga telah menyiapkan dua truk tangki air kapasitas 5.000 liter.

“Kedepan bakal kami lakukan droping air. Tapi masih ada kendala karena ketersediaan dana yang terbatas lewat CSR. Bila nantinya memang eksrim [kekeringan] banget, akan kami buatkan SK [surat keputusan] tanggap darurat kekeringan. Tujuanya agar bisa menggunakan dana BTT [belanja tak terduga],” ungkapnya.

Lebih lanjut, Wibowo menambahkan Jepara bagian utara juga memiliki masalah tersendiri. Sebab, daerah tersebut kandungan air di dalam tanahnya tak cocok untuk sektor pertanian dan rumah tangga.

Advertisement

“Kendala utamanya daerah utara. Karena resapannya, kalau semakin dalam, semakin asin [airnya],” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, BPBD Jateng mengatakan kemarau di Jateng paling tinggi mencapai 22 dasarian atau 220 hari. Sedangkan paling rendah, yakni hanya 10 dasarian atau 100 hari. Kabupaten Jepara pun berada di atas 13 dasarian atau berada di angka 22 dasarian untuk sebagian wilayahnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif