SOLOPOS.COM - Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol. Ahmad Luthfi. (Istimewa/Polda Jateng)
Solopos.com, SEMARANG – Kepala Kepolisian Daerah atau Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengaku tidak akan pandang bulu terhadap kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang terjadi di lingkungan instansinya. Hal itu disampaikan Kapolda Jateng menanggapi berita terkait adanya lima aparat polisi dari Jateng yang ketahuan menjadi calo penerimaan Bintara Polri tahun 2022.
“Kalau masih ada anggota Polri kita yang coba ‘nembak di atas kuda’, tidak hanya kita hukum disiplin maupun kode etik, ‘masukkan ke kandang kuda itu’,” tegas Luthfi saat memimpin apel pagi di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Senin (6/3/2023).
Luthfi menilai tindakan KKN merupakan perbuatan yang sangat kotor. Hal ini, disebut bisa berpengaruh ke tubuh Polri bila praktik serupa masih terjadi dan terus berulang.
“Jangan kotori masyarakat kita yang ingin menjadi anggota Polri dengan perbuatan tercela. Yang kemarin viral itu dan saya tidak akan pandang bulu karena muruah anggota Polri adalah ditentukaan saat kalian masuk menjadi anggota Polri. Kalau itu sudah kotor, maka tidak anggota Polri kita akan dikotori oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, lima aparat polisi di lingkungan Polda Jateng terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Divisi Propam Mabes Polri. Kelima aparat polisi Jateng itu yakni Kompol AR, Kompol KN, AKP CS, Bripka Z, dan Brigadir W.
Selain kelima aparat polisi itu ada dua orang lagi yang diduga terlibat dalam praktik calo penerimaan Bintara Polri 2022. Keduanya merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Polri yang salah satunya berprofesi sebagai dokter.