Jateng
Selasa, 14 Februari 2023 - 13:36 WIB

5 Tradisi Unik di Kudus, dari Buka Luwur hingga Bulusan

Aghniya Fitrisna Damartiasari  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja memasak daging kerbau saat persiapan tradisi membagi nasi jangkrik di kompleks makam Sunan Kudus, Desa Kauman, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (7/8/2022). Panitia tradisi buka luwur Sunan Kudus mempersiapkan puluhan ribu bungkus nasi jangkrik atau nasi dengan lauk daging kerbau dan kambing yang dibungkus daun jati untuk dibagikan pada masayarkat saat hari Asyuro 10 Muharram yang jatuh pada Senin 8/8/2022, sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/nym.

Solopos.com, KUDUS — Kota Kudus ternyata tak hanya dikenal dengan bermacam jenis kuliner khasnya yang tentu mampu memanjakan lidah Anda. Berdiri dengan sejarah yang cukup panjang ternyata membuat Kudus melahirkan berbagai tradisi unik yang juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan.

Lantas, apa saja tradisi unik yang dapat Anda jumpai di Kudus? Berikut ini Solopos.com rangkumkan 5 tradisi dan kebudayaan asal Kudus melansir dari berbagai sumber.

Advertisement

1. Tradisi Buka Luwur

Salah satu tradisi unik yang dimiliki Kota Kretek ini adalah tradisi buka luwur. Dikutip dari uns.ac.id, Jumat (10/2/2023), tradisi buka luwur merupakan prosesi mengganti kain kelambu penutup makam yang lama dengan kelambu penutup yang baru.

Biasanya dalam rangkaian tradisi yang satu ini diadakan pembagian makanan berupa nasi beserta kain bekas penutup makam yang lama. Masyarakat percaya bahwa nasi dan kain yang mereka dapatkan merupakan berkat yang akan membawa keberuntungan di kemudian hari.

Advertisement

Biasanya dalam rangkaian tradisi yang satu ini diadakan pembagian makanan berupa nasi beserta kain bekas penutup makam yang lama. Masyarakat percaya bahwa nasi dan kain yang mereka dapatkan merupakan berkat yang akan membawa keberuntungan di kemudian hari.

Prosesi tradisi buka luwur ini diselenggarakan di makam Sunan Kudus setiap tanggal 10 Sura dan di makam Sunan Muria setiap tanggal 16 Sura.

2. Tradisi Budaya Wiwit Kopi

Tradisi wiwit kopi berasal dari sebuah desa bernama Colo. Tradisi yang diadakan sebagi bentuk rasa syukur warga terhadap hasil panen kopi yang telah didapat ini telah berlangsung sejak zaman dahulu kala.

Advertisement

3. Tradisi Tebokan Jenang

Tradisi berikutnya, yakni tradisi tebokan jenang. Ini merupakan sebuah tradisi yang dilakukan untuk melestarikan sejarah jenang Kudus.

Melansir dari kemdikbud.go.id, tradisi ini berasal dari Desa Kaliputu yang merupakan daerah asal pembuatan kuliner jenang khas Kudus. Rangkaian tradisi ini dilakukan dengan melakukan prosesi kirab atau arak-arakan jenang yang disusun pada sebuah tebok dan disunggi secara bersama-sama.

4. Rebo Wekasan

Lain lagi dengan tradisi Rebo Wekasan. Masih dilansir dari uns.ac.id, masyarakat Kudus percaya bahwa hari Rabu minggu terakhir di bulan Safar merupakan hari yang menyimpan banyak makna.

Advertisement

Menurut kepercayaan, setiap hari Rabu terakhir ini akan turun 320 musibah ke muka bumi. Sehingga manusia diwajibkan memohon lebih banyak ampunan, belas kasihan, serta melakukan lebih banyak sedekah yang dianggap mampu menolak bala.

Peringatan Rebo Wekasan biasanya juga dimeriahkan dengan kirab pakaian adat jawa serta festival arak-arakan kesenian lainnya.

5. Tradisi Adat Bulusan

Tradisi adat bulusan menjadi tradisi paling unik. Mengapa unik? Tradisi yang lahir di Desa Hadipolo ini bermula dari sebuah legenda tentang kisah Sunan Muria tatkala mengingatkan seseorang untuk tidak bekerja di malam hari layaknya bulus. Hingga akhirnya peringatan tersebut berubah menjadi nyata dan seseorang tadi benar-benar berubah menjadi bulus.

Advertisement

Bulus tersebut kemudian hidup di sumber mata air yang muncul dari ketukan tongkat Sunan Muria. Lalu Sunan Muria menyampaikan bahwa hingga masa mendatang anak cucunya akan mengunjunginya untuk memberikan makanan dan penghormatan setiap habis bulan Syawal.

Prosesi penghormatan yang dilakukan oleh anak cucu bulus tersebut dengan berziarah secara rutin lantas disebut sebagai tradisi adat bulusan.

Tradisi adat bulusan biasanya dimeriahkan dengan bazar pakaian, makanan, mainan hingga tradisi menyiapkan hidangan sejenis dengan tradisi kupatan.

Selain kelima tradisi di atas, Kudus juga masih mempunyai beberapa tradisi unik lainnya. Hal itu seperti amypang maulid, dandangan, kupatan, serta rogomoyo yang tak kalah menarik dan penuh dengan makna.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif