SOLOPOS.COM - Calon jemaah haji Salatiga saat mengikuti tes kebugaran dengan jalan kaki di wilayah setempat, Jumat (10/2/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Sebanyak 50 calon jemaah haji Kota Salatiga mengikuti tes kebugaran dan kesehatan di UPTD SPNF SKB Salatiga, Jumat (10/2/2023).

Kegiatan yang diigelar menjalin kerja sama Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga itu bertujuan mengukur tingkat kebugaran dan kesehatan calon jemaah haji.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Hal itu diungkapkan Kepala Kemenag Kota Salatiga, Taufiqur Rahman. Melalui kegiatan ini, diharapkan agar calon jemaah haji bisa mempersiapkan diri dengan baik.

“Bisa mengukur kebugarannya masing-masing. Mulai dari tensi dan tes jalan kaki [kegiatan berlangsung selama dua hari]. Ini semuanya untuk mempersiapkan jemaah haji agar betul-betul siap nanti untuk melaksanakan haji,” ungkap Taufiq kepada Solopos.com, Jumat (10/2/2023).

Kepala DKK Salatiga, Siti Zuraidah, mengatakan tes kebugaran dilakukan untuk mengetahui kondisi para calon jemaah haji. Pemeriksaan kesehatan berdasarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang bekerja sama dengan Kemenag.

Dalam tes kebugaran ini, pihaknya melakukan dengan beberapa metode.

“Calon jemaah haji tahun ini sebagian adalah lansia. Kami siapkan seperti tes tensi dan detak jantung dengan metode jalan kaki rute pendek,” katanya.

Zuraidah mengatakan pihaknya melakukan evaluasi dan intervensi bagi calon jemaah yang hasil tes kebugarannya tak maksimal. Intervensi itu seperti konseling dan latihan.

“Tes yang kurang maksimal, kami tindaklanjuti dua pekan lagi,” imbuhnya.

Salah seorang calon jemaah haji asal Blotongan, Salatiga, yakni Basirin, 62, mengatakan dirinya ikut dalam pemeriksaan ini untuk mengetahui kondisi kesehatan jelang ibadah haji.

Tes kebugaran dilakukan dengan metode jalan kaki. Setiap satu calon jemaah haji diberi waktu satu menit.

Selain mengikuti pemeriksaan dan pembinaan kebugaran, lanjutnya, Basirin juga memiliki metode khusus guna menyiapkan diri jelang ibadah haji tahun ini.

Dalam sepekan, Basirin selalu meluangkan waktu untuk berolahraga meskipun olahraga kecil. Basirin mengungkapkan bahwa dirinya telah menunggu giliran menunaikan ibadah haji selama 11 tahun.

“Saya daftar dari tahun 2012. Harusnya 2020 saya berangkat namun karena pandemi jadi gagal,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya