Jateng
Rabu, 17 Februari 2016 - 19:50 WIB

PESTA RAKYAT : Tak Sampai Satu Jam, 300 Serabi Notosuman Ludes

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung menyerbu makanan dalam pesta rakyat pascapelantikan 17 kepala daerah di lapangan Simpanglima, Semarang, Rabu (17/2/2016). (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos)

Pesta rakyat digelar seiring dengan pelantikan kepala daerah hasil Pilkada 2015 di Simpang Lima Semarang, Rabu (17/2/2015)

Semarangpos.com, SEMARANG – Konsep pesta rakyat diusung dalam acara pelantikan 17 kepala daerah hasil Pilkada 2015 di Lapangan Simpang Lima Semarang, Rabu (17/2/2016). Dalam pesta itu disediakan aneka macam makanan khas dari berbagai kabupaten/kota yang bisa disantap secara gratis oleh masyarakat.

Advertisement

Masyarakat bisa memilih kuliner khas kabupaten/kota, seperti serabi Notosuman Solo, lontong Tuyuhan Rembang, lontong tahu Blora, tengkleng Sukoharjo, sop ayam Pak Min Klaten, tahu gimbal dan pecel Kota Semarang, soto Grombyang Pemalang, dan lainnya.

Pascapelantikan 17 kepala daerah yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berakhir sekitar pukul 11.00 WIB, aneka kuliner khas berbagai daerah itu dalam waktu kurang dari satu jam, ludes diserbu ribuan orang.

”Saya menyiapkan 300 buah serabi Notosuman langsung ludes dalam sekejap. Meja sempat hampir rubuh karena terdesak orang yang berebut serabi,” kata petugas serabi Notosuman bernama Andreas kepada Semarangpos.com.

Advertisement

Dia menyatakan tidak menambah serabi karena sesuai pesanan dari kantor pusat Solo hanya sebanyak 300 buah. ”Sudah habis ya ditutup,” imbuhnya sambil mengemasi peralatan pembuatan serabi.

Pengunjung yang tidak kebagian makanan, akhirnya meninggalkan Lapangan Pancasila. ” Sayang tidak kebagian makanan, hanya dapat turahan minuman kelapa muda,” kata seorang perempuan warga Semarang.

Sebelum makanan untuk pesta rakyat tersebut disajikan kepada pengunjung, sejumlah petugas dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Kepolisian Daerah  Jateng melakukan pengujian sampel semua makanan tersebut.

Advertisement

”Pengujian sampel makanan ini sebagai langkah antisipasi adanya bahan bahan berbahaya seperti arsenik, formalin yang dapat membahayakan kesehatan,” kata dr. Raditya dari Dokkes Polda Jateng.

Semua makanan aman, sehingga tidak ada pengunjung yang keracunan setelah menyantap makanan tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif