SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan seksual. (Antara)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, memberikan dukungan kepada perempuan korban pelecehan atau kekerasan seksual untuk berani bersuara atau mengaduk kasus yang menimpanya. Dengan sikap itu, korban kekerasan seksual pun akan mendapat bantuan keadilan dari berbagai pihak.

“Bagus sekali. Mereka percaya diri dan mengambil risiko ke publik. Menurut saya, iya dia saya acungi jempol,” ujar Ganjar di kantornya, Kamis (3/2/2022).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Berdasarkan data Legal Resource Center untuk Keadilan Jender dan HAM (LRC-KJHAM) terdapat 80 kasus kekerasan terhadap perempuan, dengan jumlah korban mencapai 120 orang. Dari jumlah sebanyak itu, 80 perempuan di antaranya menjadi korban kekerasan seksual.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Kekerasan Seksual Jagakarsa, Bakul Siomay Keliling?

Ganjar telah meminta dinas terkait untuk terus mengawasi dan mengawal penyelesaian kasus-kasus tersebut. Apalagi Jawa Tengah juga bekerja sama dengan kepolisian. Bahkan ada ruang khusus untuk kasus ini. Namun, kurangnya literasi kepada masyarakat jadi kendala.

“Metode kita relatif bagus. Nah yang kurang adalah lebih proaktif menyampaikan kepada masyarakat, kalau kamu mengalami situasi itu cepat lapor ke sini jangan malu,” kata Ganjar.

Untuk itu, Ganjar menggandeng banyak pihak terlibat dalam penyampaian yang lebih masif. Tentu dengan literasi yang baik. Di sisi lain, pada kasus kekerasan atau pelecehan seksual terhadap anak, Ganjar berharap penanganannya dilakukan secara khusus.

“Kemarin ada kejadian salah satunya di Wonosobo dan ini ke pelajar terus kemudian ramai, teman-temannya membantu diviralkan. Saya bilang hati-hati, jangan sampai kalau diviralkan malah jadi menambah derita korban, jangan sampai mereka tertekan,” tuturnya.

Baca juga: Terungkap! Ternyata Ini Alasan Ganjar Pranowo Absen di Pasar Legi Solo

Ganjar berharap, ke depan masyarakat lebih peduli pada kasus kekerasan dan pelecehan seksual. Ganjar siap pasang badan, jika ada korban yang ingin melapor tapi tidak berani.

“Pesan saya kepada siapapun untuk cepat melapor kepada kita, agar kemudian tidak ada orang yang tahu apalagi korbannya anak-anak, ini mesti kita lindungi,” tegas Ganjar.

Ganjar juga menggandeng forum anak terkait ini. Dalam Musrenbang, kehadiran mereka jadi kunci Ganjar menerima masukan penanganan masalah kekerasan dan pelecehan seksual. Terutama di lingkungan pendidikan.

“Potensi yang bisa muncul bahkan di banyak tempat pendidikan, mereka sudah aware dari awal. Mereka sudah bisa tahu bagaimana harus melakukan. Edukasinya juga nanti bisa kita tarik kepada institusi lain untuk terlibat melakukan pencegahan disampaikan kepada publik dengan literasi yang baik sehingga orang aware,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya