Jateng
Jumat, 23 Juni 2023 - 14:54 WIB

94.952 Jiwa Miskin Ekstrem, Pemkab Semarang Luncurkan Gardu Serasi Nangkis

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Bupati Semarang, H. Basari saat meluncurkan Gerakan Terpadu Sinergi dan Kolaborasi Penanggulangan Kemiskinan (Gardu Serasi Nangkis) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Kamis (22/6/2023). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN — Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Semarang meluncurkan Gerakan Terpadu Sinergi dan Kolaborasi Penanggulangan Kemiskinan (Gardu Serasi Nangkis) di Pendapa Rumah Dinas Bupati Semarang, Kamis (22/6/2023).

Gerakan ini menjadi upaya dari Pemkab Semarang untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem. Dengan gerakan itu, masyarakat yang masuk dalam kategori miskin bisa dipilah.

Advertisement

Kepala Barenlitbangda, Muh., Muslih, mengatakan gerakan tersebut nantinya bisa memilah kebutuhan warga yang kurang mampu. Hal itu seperti jumlah rumah yang tidak layak huni yang harus dibantu.

“Kami sudah memiliki data keluarga miskin ekstrem by name by address,” ujarnya Kamis.

Dari hasil verifikasi dan validasi TKPK, tercatat 27.444 KK atau 94.952 jiwa masuk dalam kategori miskin ekstrem. Dari data tersebut, nantinya bisa dipilah kebutuhan yang diperlukan guna mengentaskan dari kondisi sosial ekonomi.

Advertisement

“Angka itu lebih sedikit dari data Kemenko PMK yang mencatat 78.962 KK atau 279.705 jiwa,” jelasnya.

Wakil Bupati Semarang, H., Basari, mengungkapkan permasalahan kemiskinan menjadi permasalahan utama di Kabupaten Semarang dalam pembangunan daerah. Program tersebut diharapkan akan menjadi wadah kerja sama antara pemerintah daerah dengan mitra pembangunan lainnya.

“Tentunya penanganan harus sistematis, terpadu, dan menyeluruh dengan memenuhi hak-hak dasar warga yang kurang mampu,” ungkap wakil Bupati.

Advertisement

Pihaknya juga akan menyusun peta spesial wilayah padat keluarga miskin. Di mana peta tersebut nantinya berbentuk online dan akan memuat titik koordinat dan atribut data kuantitatif.

“Sehingga nantinya bisa memudahkan instansi untuk mengetahui lokasi sasaran dan tindak lanjut penanganan kemiskinan ekstrem itu direncanakan pada Agustus mendatang,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif