Jateng
Rabu, 18 November 2020 - 13:52 WIB

ABG Berseragam Pramuka Dicekik & Dipukul di Kamar Hotel hingga Meninggal

Imam Yuda Saputra  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lokasi penemuan mayat ABG di dalam kamar hotel di Kabupaten Semarang, Senin (16/11/202). (Detik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Kronologi pembunuhan ABG berseragam pramuka di kamar hotel di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (15/1/2020), terungkap.

Berdasarkan hasil autopsi, korban mengalami luka di bagian kepala dan leher. Korban juga mengalami pendarahan di bagian kepala dan mulut. Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Onkoseno G. Sukahar, mengatakan, korban dibunuh dengan cara dipukul dan dicekik.

Advertisement

“Hasil autopsi korban mengalami luka di bagian kepala dan leher. Korban dibunuh dengan cara dipukuli dan dicekik,” ujar Onkoseno kepada wartawan, Selasa (17/11/2020).

6 Jam Diperiksa Polisi Soal Video Syur, Ini Pernyataan Gisel

Advertisement

6 Jam Diperiksa Polisi Soal Video Syur, Ini Pernyataan Gisel

Korban berinisial DF, 17, itu berasal dari Demak, Jawa Tengah. Sehari sebelum ditemukan meninggal, ABG berseragam pramuka itu diketahui check in di hotel tersebut bersama seorang pemuda misterius.

Belakangan diketahui pemuda tersebut berinisial D, 19, yang merupakan warga Surabaya, Jawa Timur. Pemuda tersebut berdomisili di Demak dan kenal cukup dekat dengan ABG berseragam pramuka yang dia bunuh.

Advertisement

“Sebelumnya, pelaku ini memang sudah punya niat menguasai motor korban. Mereka memang kenal dekat dan jalan bareng. Lalu, mereka check in di kamar hotel. Sampai di sana [hotel di Bandungan], Sabtu [14/11/2020] jam 08.00, jam 10.00 korban sudah dibunuh,” ungkap Onkoseno.

Wih Ada Bilik Asmara di Pengungsian Merapi Magelang, Fasilitasnya Yahud

Jual Barang Korban

Seusai membunuh korban, pelaku langsung pulang ke Demak dengan mengendari motor korban. Sesampainya di Demak, pelaku langsung menjual motor dan handphone milik korban.

Advertisement

“Motor korban dijual dengan harga Rp2 juta. Sementara, handphone korban dijual secara online dan laku Rp125.000,” imbuh Onkoseno.

Dari motor dan handphone itu, polisi pun menelusuri jejak pelaku. Polisi akhirnya berhasil menangkap pembeli motor dan handphone milik korban.

“Pembeli motor dan handphone milik korban juga kita tangkap karena sebagai penadah,” tutur Onkoseno.

Advertisement

Puluhan Nasabah Geruduk Kantor Kospin Syariah Karanganyar, Ada Apa?

Seusai menjual barang milik korban, pelaku pun melarikan diri ke Surabaya. Ia pergi ke Surabaya dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion.

“Pelaku ini memang aslinya Surabaya. Dia tinggal di Demak dititipkan oleh keluarganya kepada seorang kenalan. Pelaku tidak sekolah. Dia kenal dengan korban karena pergaulan dan rumahnya berdekatan,” ungkap Onkoseno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif