SOLOPOS.COM - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bersama sejumlah petinggi Partai Nasional Demokrat menanam bibit mangrove di kawasan Pantai Morosari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Abrasi pantai di Kabupaten Demak diantisipasi dengan penanaman mangrove yang dilakukan bersamaan dengan 12 kabupaten dan kota lainnya.

Semarangpos.com, DEMAK — Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan penanaman bibit tanaman bakau (mangrove) di Demak demi mengantisipasi abrasi pantai yang kian memprihatinkan. Penanaman bibit mangrove itu dilakukan secara serentak di 12 kabupaten dan kota lainnya sehingga dinyatakan layak dicatat sebagai rekor baru oleh Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Bibit mangrove yang ditanam secara serempak di 13 kabupaten dan kota itu berjumlah 40.000 bibit. Bibit tanaman bakau itu ditanam di kawasan pantai utara Jawa Tengah dalam rangka peringatan Hari Bumi.

“Penghargaan ini diberikan sebagai kegiatan menanam bibit mangrove secara serempak dengan jumlah kabupaten/kota terbanyak karena mencapai 13 kabupaten/kota di satu provinsi,” kata Direktur Utama Leprid Paulus Pangka pada acara penanaman bibit mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Sabtu (22/4/2017).

Rekor tersebut, kata Paulus, belum pernah dipecahkan sebelumnya karena rekor yang hampir mirip hanya penanaman tanaman perkebunan serentak pada 1.000 titik di 1.000 desa. Gerakan restorasi pantai utara Jateng dengan penanaman bibit mangrove hingga puluhan ribu bibit di 28 titik pada garis pantai sepanjang 453,9 km tersebut dalam rangka Hari Bumi yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Partai Nasional Demokrat.

Dengan demikian, kata dia, penanaman tidak hanya dilakukan di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, tetapi secara serempak juga dilakukan di 12 kabupaten/kota lainnya. Penghargaan tersebut diberikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kemudian kepada DPP NasDem dan DPW NasDem Jateng.

Menurut dia, kegiatan tersebut cukup positif karena bertujuan menanggulangi bencana abrasi. “Mudah-mudahan prestasi ini bisa menginspirasi masyarakat,” ujarnya.

Ia berpendapat bahwa kegiatan tersebut sekaligus mengingatkan masyarakat bahwa kegiatan penanggulangan tidak harus menunggu pemerintah karena masyarakat bisa memulainya. “Jika setiap warga, termasuk pelajar, diajak menanam satu pohon saja,nantinya tentu akan bertambah banyak,” ujarnya.

Kepala Desa Bedono Agus Salim menyambut positif kegiatan penanaman mangrove hingga 40.000 bibit tersebut. “Mudah-mudahan warga juga tergerak untuk melakukan tindakan serupa untuk mencegah terjadinya abrasi yang makin meluas,” ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, di Desa Bedono tercatat sudah ada dua pedukuhan yang memaksa sebagian besar warganya harus pindah ke tempat lain yang aman dari abrasi maupun rob atau limpasan air laut ke daratan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya