SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir di Semarang. (Dok. Solopos.com - Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Wahyu “Liluk” Winarto, meminta peran aktif masyarakat dalam mencegah bencana banjir yang mengintai pada musim penghujan ini. Peran aktif itu, dilakukan masyarakat dengan menjaga lingkungan agar tidak mudah terkena banjir saat musim hujan tiba.

“Soal banjir langganan di musim hujan ini, pemerintah tidak bisa melakukan pencegahan sendiri. Harus ada peran masyarakat,” ujar Liluk, Sabtu (8/10/2022).

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Sebelumnya, pada Kamis (6/10/2022), banjir seusai hujan deras melanda Kecamatan Gunungpati, tepatnya di sekitar kawasan Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Dalam footage atau rekaman yang ramai di media sosial, banjir di sekitar kawasan Unnes Sekaran itu tampak deras dan sempat menghanyutkan beberapa kendaraan bermotor roda dua.

Liluk mengaku kejadian banjir yang melanda Kota Semarang pada dua tahun lalu. Menurutnya, masyarakat bisa belajar dari peristiwa itu agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca juga: Kisah Ki Ageng Pandan Arang dan Asal Usul Tembalang Semarang

“Dua tahun lalu itu derasnya luar biasa sampai kemudian BPBD menerapkan EWS [early warning system] di beberapa sungai. Sampai saat ini sepertinya berfungsi baik,” lanjut Liluk.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Info Kejadian Semarang Asli (@infokejadian_semarang)


Sementara itu, melalui situs bpbd.semarangkota.go.id, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang kembali meluncurkan alat EWS di River Tubing Mayangsari, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Semarang, akhir September lalu.

Sementara tujuh EWS telah dipasang di sejumlah lokasi pada tahun 2021 lalu. Ketujuh EWS itu dua di antaranya ditempatkan di Sungai Plumbon, tiga di Sungai Beringin, satu di Sungai Pengkol, dan satu lagi di Sungai Babon. Rencana, EWS juga akan dipasang di Sungai Kanal Banjir Barat dan Sungai Kanal Banjir Timur.

Baca juga: Dinas ESDM Jateng: 14 Daerah Rawan Bencana Tanah Gerak

EWS ini digunakan untuk deteksi dini kemungkinan bencana banjir, terutama di Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Semarang. Fungsinya memantau debit air secara realtime, sehingga bisa dilakukan langkah antisipasi sebelum banjir bandang tiba.

“Jika EWS dirasa memang penting ke depan akan kami fasilitasi lagi, tapi sekali lagi yang terpenting adalah peran masyarakat. Salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan,” tegas politikus dari Partai Demokrat itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya