SOLOPOS.COM - Gajah baru koleksi Semarang Zoo yang sudah bisa disaksikan oleh pengunjung. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Setelah kematian gajah bernama Sekar pada Februari kemarin, pengelola Semarang Zoo atau Bonbin Mangkang akhirnya mendapatkan gantinya, yakni Bona dan Zella. Kedua gajah Sumatra koleksi Lembaga Konservasi (LK) Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur itu dipindahkan ke Bonbin Mangkang sebagai tambahan koleksi satwa.

Direktur Semarang Zoo, Khoirul Awaludin, mengatakan jika gajah Bona berusia sekitar 40 tahun, dan gajah Zella berusia 37 tahun. Pihaknya juga mendapatkan amanah dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jateng untuk menyiapkan porter dan pawang gajah serta tim kesehatan.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

“Ini menjadi tanggung jawab yang berat. Karena gajah ini jumlah makannya bisa berton-ton. Tapi pesan dari beliau [Kepala BKSDA Jateng] jadi amanah buat kami untuk dilaksanakan. Kemarin gajahnya juga sudah beradaptasi dengan pawang yang berbeda. Semoga saja ke depan kami bisa mengembangkan konservasi gajah di taman satwa ini,” harap Awaludin seusai acara serah terima gajah dari TWC di Bonbin Mangkang, Jumat (16/6/2023) sore.

Sementara itu, Kepala BKSDA Jateng, Darmanto, mengungkapkan pemindahan dua gajah telah melewati prosedur yang resmi. Terlebih pihak TWC Borobudur telah mengantongi izin sebagai lembaga konservasi sejak 2017 silam.

“Semula ada lima gajah hasil translokasi dari pusat pengembangbiakan gajah di Way Kambas Lampung, sehingga lima satwa ini merupakan hewan negara milik KLHK [Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan] dan Dirjen terkait. Kemudian tiga ditaruh di Yogyakarta [Bonbin Gembiraloka], dua jadi koleksi Semarang Zoo,” beber Darmanto.

Gajah Produktif

Darmanto menambahkan, Bona dan Zella merupakan dua gajah yang produktif. Ia pun berharap pihak Semarang Zoo bisa membuat kedua hewan mamalia itu berkembang biak.

“Kedua gajah ini sifatnya masih produktif, masih sehat dan diharapkan dapat diasuh dengan baik di Semarang. Supaya nanti bisa dikembangbiakan,” harapnya.

Lebih jauh, BKSDA Jateng mengingatkan kepada pengelola Semarang Zoo untuk merawat gajah dengan maksimal. Pihaknya meminta agar setiap bulan harus berkala dicek kesehatannya.

“Jadi usia produktif ini jangan sampai disia-siakan. Satwa ini harus diberi makan yang cukup, kesejahteraan yang cukup untuk dikembangbiakan. Karena menata lembaga konservasi tidak segampang membalikan telapak tangan. Semarang Zoo perlu belajar ke Way Kambas,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) menghibahkan dua gajah Sumatra kepada Taman Satwa Semarang atau Semarang Zoo.

Direktur Utama PT TWC, Febrina Intan, mengatakan hibah dua gajah yang memiliki nama latin Elephas Maximus Sumatranus ini untuk mendukung program keberlanjutan konservasi satwa dan edukasi politik mengenai fauna di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya