Solopos.com, PATI — Canyon atau ngarai adalah lembah terjal yang terbentuk akibat erosi aliran sungai. Ngarai juga bisa diartikan sebagai lembah dalam yang sempit dengan lereng yang sangat curam. Keadaan geografis yang ada di Indonesia memungkinkan banyaknya ngarai terbentuk, salah satunya di Kabupaten Pati.
Melansir dari laman Instagram @pesona_kedumulyo, Rabu (26/5/2021), ngarai yang berlokasi di Desa Tompe Gunung, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati ini tampak seperti Grand Canyon yang ada di Amerika Serikat. Desa Tompe sendiri terletak sekitar 4 km dari arah timur laut ibu kota Kecamatan Sukolilo, tepatnya berada di lereng pegunungan Kapur Utara.
Dari ngarai ini terdapat sebuah gua yang bernama Gua Wareh. Meskipun kecil, namun dari mulut gua ini, air mengalir sepanjang tahun dan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk segala keperluan sehari-hari.
Baca Juga : Pati Masih Simpan Peninggalan Era Kejayaan Majapahit
Bahkan air yang dihasilkan ini mempunyai ‘tuah’ dan berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Selain Gua Wareh, terdapat juga beberapa gua lain. Daerah lereng banyak dijumpai tebing-tebing batu kapur (karst) yang sering dimanfaatkan oleh para pencinta alam dan penikmat kegiatan outbond, seperti panjat tebing dan berkemah.
Berdasarkan pantauan Solopos.com melalui kanal Youtube Keluarga Arif Com, ngarai di kaki Gunung Kendeng ini adalah jalan yang diapit oleh dua tebing yang tinggi. Untuk mendapatkan pemandangan yang bagus, sebaiknya melewati ngarai ini saat pagi hari. Karena terletak di kaki Gunung Kendeng, banyak orang yang menyebutnya sebagai ‘Green Canyon’ Gunung Kendeng
Sang naravlog juga mengatakan bahwa akses jalan ini biasanya digunakan warga sekitar untuk bersepeda. Akses jalannya bagus namun lumayan curam, jika pesepda yang belum tahu medan jalannya, dianjurkan jangan bersepda di area ini.
Baca Juga : Mau ke Puncak Bukit Pandang Pati? Lewati Dulu 200 Anak Tangga
Sang naravlog juga menambahkan jika sebelumnya pernah ada korban meninggal di area Ngarai ini saat bersepeda. Korban itu masih siswa SMP. Karena dirinya belum tahu jalannya, sehingga dia jatuh dan kehilangan nyawa.
Jika masih nekat membawa sepeda, dianjurkan diuntun saja jangan dikendarai. Setelah melewati Ngarai, pengunjung akan melihat pemandangan perbukitan Desa Tompe Gunung yang menunjukan horizon, titik garis langit dan bumi yang seakan bertemu.
Bagi para pesepda atau goweser yang sudah berpengalaman, akses jalan Ngarai ini terbilang istimewa. Dengan suguhan tebing tinggi yang mengapit jalan mulus selebar lima meter, ditambah dengan udara sejuk memberikan kesan tersendiri bagi para goweser.
Jalan di kawasan itu memiliki kemiringan sampai 27 derajat, meskipun tanjakannya tergolong pendek, tapi ketinggiannya luar biasa. Karena kondisi medan ini, goweser harus memiliki stamina yang baik. Jalur aksesnya sudah sangat bagus, dan cocok untuk dipakai acara sepeda.