Jateng
Kamis, 1 Juli 2021 - 23:21 WIB

Ada PPKM Darurat, Grobogan 1 Hari Di Rumah Saja Lanjut Jilid 4

Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Poster Grobogan 1 Hari di Rumah Saja (Instagram)

Solopos.com, PURWODADI — Setelah menggelar gerakan Grobogan 1 Hari di Rumah Saja selama tiga jilid setiap hari Minggu, Pemkab Grobogan melanjutkan gerakan tersebut ke jilid empat. Pelaksanaannya bersamaan dengan penerapan PPKM Darurat.

Pemerintah menerapkan PPKM Darurat di Jawa – Bali mulai 3-20 Juli 2021 di 44 kabupaten/kota. Di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Grobogan bersama daerah lainnya menjadi salah satu wilayah yang menerapkan PPKM Darurat.

Advertisement

“Gerakan Grobogan 1 Hari di Rumah Saja akan kita laksanakan kembali pada Minggu 4 Juli. Yakni mulai Minggu pukul 05.00 WIB hingga Senin, 5 Juli pukul 05.00 WIB. Tujuannya memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Moh Sumarsono, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Gerakan Grobogan Di Rumah Saja Diklaim Turunkan Kasus Covid-19

Selain memutus mata rantai penyebaran virus corona, gerakan Grobogan 1 Hari di Rumah Saja juga mampu menurunkan kasus Covid-19. Data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, pada pekan ke 25 kasus Covid-19 di Grobogan menunjukan penurunan. Tercatat hanya ada 391 kasus atau turun 55 kasus dibanding pekan 24 sebanyak 446 kasus.

Advertisement

Waktu pelaksanaan gerakan ini sempat hendak digeser pada Sabtu, namun dengan pertimbangan tertentu dan masukan masyarakat tetap dilaksanakan Minggu. “Iya sempat hendak digeser Sabtu, tapi kami menerima masukan dari masyarakat. Sehingga tetap dilaksanakan pada Minggu,” jelas Sumarsono.

Untuk pelaksanaan gerakan Grobogan 1 Hari di Rumah Saja diikuti pula pelaksanaan penyekatan. Di mana Satgas Covid-19 didukung TNI, Polri, Satpol PP, dan Dishub akan membatasi mobilitas masyarakat.

Baca juga: Lockdown RT, Salatiga Beri Kompensasi Rp200.000 Per KK

Advertisement

Kemudian sama seperti pada pelaksanaan sebelumnya, toko, warung, pasar juga tutup pas pelaksanaan gerakan tersebut. Terkecuali yang terkait kesehatan seperti apotik, rumah sakit, dan layanan kesehatan lain.

“Pelaksanaan gerakan Grobogan 1 Hari di Rumah Saja tidak akan berhasil tanpa dukungan masyarakat. Termasuk pelaksanaan PPKM di Grobogan, semua harus terlibat untuk mengendalikan Covid-19,” ujar Sumarsono.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif