Jateng
Sabtu, 18 April 2020 - 11:32 WIB

Ada Sekitar 40 Jenazah Dimakamkan Protap Covid-19 di Jateng

Nugroho Meidinata  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemakaman PDP asal Karanganyar Kota dimakamkan oleh petugas dari RSUD dr Moewardi, Solo Selasa (14/4) dini hari. Petugas memakamkan jenazah mengenakan APD lengkap. (Istimewa/Camat Karanganyar)

Solopos.com, SEMARANG — Hingga Jumat (17/4/2020), terdapat 40 jenazah dimakamkan dengan protokoler atau protap Covid-19 di Jawa Tengah (Jateng). Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Jateng Yulianto Prabowo.

Sekitar 40 jenazah di Jateng tersebut ditangani dengan protokol jenazah Covid-19, salah satunya dengan dibungkus plastik.

Advertisement

Kreatif! Polisi Solo Sulap Kendaraan Dinas Jadi Motor Penyemprot Disinfektan

“Ada 40 jenazah yang dimakamkan dengan protap atau protokol pemulasaran jenazah secara khusus termasuk Covid-19 ini dan dimakamkan dengan prosedur yang sudah ada,”  kata Yuli melalui rekaman video yang dikirimkan kepada awak media, Jumat (17/4/2020).

Advertisement

“Ada 40 jenazah yang dimakamkan dengan protap atau protokol pemulasaran jenazah secara khusus termasuk Covid-19 ini dan dimakamkan dengan prosedur yang sudah ada,”  kata Yuli melalui rekaman video yang dikirimkan kepada awak media, Jumat (17/4/2020).

Round Up Corona Soloraya: Sukoharjo & Karanganyar Tambah 1 Kasus, Ada dari Tenaga Medis

Berdasarkan data yang ada di situs resmi Tanggap Covid-19 Jateng, Sabtu (18/4/2020), jumlah kasus kematian pasien positif Covid-19 di Jateng sebanyak 42 orang. Data tersebut sesuai dengan yang disampaikan oleh Yulianto Prabowo.

Advertisement

Dibandingkan Jakarta

Jika dibandingkan dengan DKI Jakarta, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap Covid-19 di Jateng jauh lebih kecil dengan daerah ibu kota.

Kendati jumlah kematian positif Covid-19 di Jakarta berada di angka ratusan, jumlah jenazah yang dimakamkan dengan protap khusus mencapai lebih dari 1.000 orang. Ini menandakan bahwa angka orang terinfeksi virus corona namun tak terdeteksi (underdiagnozed) sangat tinggi.

Tinggal di Rumah Bukan Masalah Bagi Pengidap Agorafobia, Ini Alasannya

Advertisement

Hal itu diungkapkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam rapat bersama tim pengawas penanggulangan Covid-19 DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, Kamis (16/4/2020). Dia menyampaikan ada tiga masalah kritis dalam pandemi virus corona ini.

Sedianya Bikin 1.000 Nasi Bungkus Setiap Hari, Dapur Umum Di Madiun Ini Hanya Bertahan Sehari

“Kita memiliki masalah tiga lapis. Pertama adalah masalah kesehatan, berdampak pada lapis kedua masalah ekonomi, berdampak pada masalah sosial. Tapi, intinya ada di masalah kesehatan karena kalau tidak tertangani akan berdampak ke masalah lain,” ungkap Anies sebagaimana telah diberitakan Solopos.com sebelumnya.

Advertisement

46 Tenaga Medis RSUP Kariadi Semarang Positif Corona, IDI Desak Tes Swab Massal

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif