Jateng
Selasa, 15 November 2016 - 14:50 WIB

AGENDA PRESIDEN : Istri PM Singapura Kagumi Kaca Patri Lawang Sewu

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Istri PM Singapura Lee Hsien Loong, Ho Ching (kanan), bersama istri Presiden Jokowi, Iriana Joko Widodo, dan istri Gubernur Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo (kiri), di Semarang, Senin (14/11/2016). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Agenda Presiden Joko Widodo bersama PM Singapura Lee Hsien Loong di Semarang salah satunya adalah mengunjungi Lawang Sewu.

Semarangpos.com, SEMARANG -Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam agenda kepresidenan, Senin (14/11/2016), menerima kunjungan tamu negara, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, di Semarang. Selama berada di ibu kota Jawa Tengah (Jateng) itu, Presiden Jokowi bersama PM Singapura yang hadir bersama istri, Ho Ching, mengunjungi beberapa tempat bersejarah, salah satunya adalah Museum Lawang Sewu.

Advertisement

Di bangunan peninggalan Belanda itu, istri PM Lee beberapa kali menunjukkan kekagumannya. Ia yang didampingi istri Presiden Jokowi, Iriana Joko Widodo, dan istri Gubernur Jateng, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, bahkan terlihat beberapa kali terkagum-kagum dengan keindahan arsitektur Museum Lawan Sewu.

Salah satu bagian Musem Lawan Sewu yang paling menarik perhatian Ho Ching adalah bagian ornamen seni kaca patri (stained glass window). Ia penasaran bagaimana kaca patri yang berusia ratusan tahun dan terbilang langka itu bisa terawat dengan baik di Museum Lawang Sewu.

“Bagaimana Anda bisa merawat ini? Ini kan sudah lama sekali? Upaya apa yang dilakukan untuk menjaga kelestariannya,” tanya istri PM Singapura itu kepada salah satu tour guide, seperti dilansir situs resmi Pemprov Jateng, Selasa (15/11/2016).

Advertisement

Salah satu tour guide, Vera Damayanti, lantas menjelaskan kepada istri PM Singapura itu bagaiman cara-cara merawat stained glass window untuk konservasi. Selain perawatan, hanya pengunjung khusus yang diperbolehkan mendekati stained glass window.

Hal ini karena jika dibuka untuk umum dikhawatirkan rentan pecah mengingat usianya yang sudah tua dan sangat rapuh. Lebih lanjut, Vera menyampaikan kaca patri Museum Lawang Sewu terbagi menjadi empat panel besar yang mencerminkan cerita eksploitasi besar-besaran hasil alam Nusantara.

Setelah menikmati keindahan seni kaca patri, Ho Ching dibawa tuan rumah menuju ruang pamer yang menyuguhkan beraneka kerajinan khas Jateng, seperti batik tulis Lasem, batik mangrove, kain tenun troso dari Jepara, bordir dari Kudus, dan tas handmade.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif