SOLOPOS.COM - Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo (memegang mike) memimpin salawat pada acara Haflah Maulidur Rasul SAW dan haul Al Habib Muhammad Bin Aidris Al Muthohar di lapangan Matesih Semarang, Kamis (7/1/2016) malam. (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Agenda Semarang, ribuan orang bersalawat bersama Habib Syech.

Semarangpos.com, SEMARANG-Lantunan salawat terhadap Nabi Muhammad SAW menggema di tengah lapangan Mateseh Kota Semarang, Kamis (7/1/2016) malam.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Salawat tersebut dilantukan ribuan orang, baik tua dan muda, pria serta wanita yang memadati lapangan sampai pinggir lapangan. Mereka mengikuti syair-syair salawat diucapkan Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf dari Solo yang memimpin acara dalam rangka Haflah Maulidur Rasul SAW dan haul Al Habib Muhammad Bin Aidris Al Muthohar.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Al Habib Al Faqih Abdullah bin Abdurrahman Al Mundor dari Yaman dan Al Habib Taufiq dari Pasuruan Jawa Timur. Serta para Syechermania, sebutan pengikut Habib Syech yang datang dari berbagai daerah seperti Kota Semarang, Kendal, Ungaran, Demak, Kudus, Purwadadi.

Di sela pembacaan salawat, Al Habib Al Faqih Abdullah menyampaikan tausih tentang maulid Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Habib Taufiq. Al Habib Al Faqih Abdullah mengatakan memperingati maulid disunahkan menyebut nama Rasulullah.

“Mengagungkan nama Rosulullah berarti cinta kepada Nabi Muhammad SAW yang berarti juga cinta kepada Allah. Maka majelis ini termasuk majelis zikir kepada Allah,” ujarnya.

Dia menyebutkan Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, barang siapa yang mati ketika sedang bersalawat, maka akan mendapatkan naungan dan pertolongan dari Allah. Salawat terhadap Rosulullah juga merupakan doa, sehingga bila bersalawat di awal maupun di tengah, maka sesungguhnya Allah akan mengijabahi atau mengabulkan doa.

“Majelis maulid juga merupakan pelajaran untuk mengenang sejarah dan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW,” tandasnya.

Menurut Al Habib Al Faqih Abdullah bahwa barang siapa yang mau hadir dalam suatu majelis dan bersalawat meskipun sebentar, maka
lebih baik dari melaksanakan 1.000 kali salat sunnah, 1.000 kali menjenguk orang sakit, dan 1.000 kali mengantar jenazah orang mati. “Salawat kepada Rosulullah sangat dianjurkan bagi umat muslim di manapun berada,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Habib Taufiq sempat menegur sejumlah jamaah yang membuat kegaduhan saat Habib Al Faqih sedang memberikan tausiah. “Bila tidak senang silahkan ke luar. Majalis salawat tidak sekadar nyanyi-nyanyi saja,” tukas dia.

Sementara itu, takmir masjid Al-Huda, Parang Barong Tlagosari, Semarang juga mengadakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dengan menghadirkan penceramah Fachur Rosi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya