Jateng
Rabu, 1 Desember 2021 - 12:57 WIB

Aji Saka, Nenek Moyang Orang Jawa?

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi legenda Aji Saka dan Prabu Dewata Cengkar. (Youtube)

Solopos.com, SOLO — Menguak misteri tentang asal-usul orang Jawa bukan perkara mudah. Ada berbagai versi cerita yang memuat kisah awal mula Suku Jawa.

Sebagai informasi, Suku Jawa merupakan suku terbesar di Indonesia. Bukan hanya tinggal di Pulau Jawa, orang keturunan suku ini menyebar ke berbagai belahan dunia.

Advertisement

Dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (1/12/2021), Suku Jawa memiliki banyak peninggalan peradaban. Hal ini diketahui dari banyaknya kerajaan yang berdiri di Tanah Jawa.

Salah satu bangunan bersejarah yang menjadi saksi munculnya Suku Jawa adalah Candi Borobudur dan Prambanan. Lantas siapakah nenek moyang orang Jawa?

Advertisement

Salah satu bangunan bersejarah yang menjadi saksi munculnya Suku Jawa adalah Candi Borobudur dan Prambanan. Lantas siapakah nenek moyang orang Jawa?

Baca juga: Asale Orang Jawa, Keturunan Siapa?

Tulisan India kuno menyebutkan bahwa orang pertama yang menginjakkan kaki di Jawa adalah Aji Saka. Hal inilah yang memunculkan asumsi bahwa Aji Saka dan pengawalnya adalah nenek moyang orang Jawa.

Advertisement

Dia digambarkan sebagai pemuda sakti yang memiliki keris pusaka dan sorban ajaib. Pemuda ini adalah pribadi yang suka menolong orang yang tertindas.

Kisah paling terkenal dari Aji Saka adalah kemenangannya melawan Prabu Dewata Cengkar di Kerajaan Medang Kamulan. Dewata Cengkar gemar memakan daging manusia yang meresahkan penduduk sekitar.

Baca juga: Asale Pulau Jawa: Pecahan Australia – Dipaku di Gunung Tidar

Advertisement

Sebelum pergi ke Medang Kamulan, Aji Saka meninggalkan keris pusakanya di Gunung Kendeng agar dijaga oleh pengawalnya, Sembada. Sementara dia dan abdi lainnya, Dora, bertandang ke Medang Kamulan dan saat itu mengaku mau dijadikan santapan.

Akan tetapi Aji Saka meminta syarat sebidang tanah sepanjang sorbannya kepada Dewata Cengkar. Ajaibnya, sorban tersebut terus memanjang sampai ke tepi laut selatan saat Dewata Cengkar mengukur tanah. Di saat itulah Aji Saka menghempaskan sorbannya sampai Dewata Cengkar tenggelam di laut selatan.

Baca juga: Misteri Gunung Tidar: Pakunya Tanah Jawa

Advertisement

Beberapa ahli berpendapat legenda Aji Saka berhubungan dengan Kalender Saka yang dipakai di Jawa. Selama di tanah Jawa, dia juga diyakini mengajarkan masyarakat untuk membaca dan menulis, termasuk membuat aksara jawa yang terinspirasi dari pertarungan dua abdinya.

Legenda ini adalah salah satu versi yang menceritakan asal-usul orang Jawa. Masih banyak cerita lainnya, karena merekonstruksi prasejarah suatu bangsa pada umumnya lebih sulit dari pada merekonstruksi sejarahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif