SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga dari kanan) didampingi Wapres Boediono (ketiga dari kiri) mendengarkan penjelasan Mendikbud M. Nuh saat peresmian Asrama Mahasiswa Indonesia SBY di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Jumat (3/10/2014). Peresmian itu dilakukan secara simbolis oleh Presiden SBY di halaman Masjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Presiden SBY. (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Kanalsemarang.com, MAGELANG- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2014 berpamitan kepada para taruna Akmil, AAL, AAU, Akademi Kepolisian serta jajaran TNI dan Polri di Akademi Militer Magelang, Jumat (17/10/2014).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Pada 20 Oktober yang akan datang secara resmi saya akan mengakhiri tugas, saya mohon izin di hadapan jajaran TNI/Polri,” katanya saat memberikan pengarahan kepada para taruna Akmil, Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Kepolisian serta jajaran TNI dan Polri di Lapangan Sapta Marga Akmil.

Hadir pada acara tersebut, antara lain Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Kasad Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

“Terima kasih atas dukungan kebersamaan dan pelaksanaan tugas jajaran TNI/Polri. Meskipun saya tidak lagi menjadi presiden, akan tetap berbakti kepada bangsa dan negara,” katanya seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan pada 20 Oktober 2014 bangsa Indonesia akan memiliki presiden dan pemerintahan baru.

“Laksanakan tugas yang diberikan oleh pemimpin dan pemerintahan baru nanti dengan sebaik-baiknya. Saya mendoakan agar semua TNI dan Polri tetap berjaya, sampaikan salam saya kepada seluruh keluarga jajaran TNI dan Polri. Semoga Tuhan YME senantiasa melindungi kita semua,” katanya.

Di depan para prajurit TNI, Presiden juga mengungkapkan kebanggaannya pada para prajurit, seraya berpesan agar TNI dan Polri tetap kuat agar negara Indonesia makin kuat.

“Jika prajurit TNI kuat maka negara akan kuat. Tetapi jika prajuritnya lemah maka negara pun akan lemah,” katanya.

Ia mengatakan ancaman bisa muncul baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang berpotensi mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, antara lain ancaman insurgensi, terorisme, ancaman tradisional dan potensi pemberontakan.

Pascaperang dunia kedua, katanya, dunia masih dalan kondisi tidak stabil, dipenuhi konflik, peperangan, dan aksi-aksi teror.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya