SOLOPOS.COM - Sejumlah warga mengikuti upacara bendera di perkampungan mereka yang terendam banjir rob (limpasan air laut ke daratan) di Dukuh Timbulsloko, Sayung, Demak, Jawa Tengah, Rabu (17/8/2022). (Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah pemuda Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), menghadiri pagelaran sederhana di Gedung Oudetrap, Kawasan Kota Lama, Kota Semarang, Minggu (30/10/2022) malam. Kehadiran mereka dalam acara yang diinisiasi Greenpeace Indonesia itu untuk menggalang dana pembangunan akses jalan di Desa Timbulsloko, Kabupaten Demak, yang kini telah tergenang air rob.

“Awalnya kampung kami tidak seperti ini [tergenang rob], semua karena faktor iklim. Bahkan, di dukuh kami kehilangan semua aspek kehidupan. Tidak ada akses jalan yang layak,” ujar seorang perwakilan warga Timbulsloko, Demak, Ma’ruf, sembari menunjukkan foto terkini kondisi kampungnya.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Acara di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, itu sejatinya merupakan rangkaian program Chasing The Shadow yang digelar Greenpeace Indonesia. Singgah di Kota Semarang, organisasi lingkungan itu menggelar sejumlah acara mulai dari pameran, diskusi, lokakarya, hingga pertunjukan musik sejak Sabtu-Minggu (29-30/10/2022) malam.

Ma’ruf berterima kasih pada peserta acara yang ikut hadir dan memberikan perhatian pada dampak perubahan iklim. Harapannya, dukungan yang diberikan tersebut bisa ikut memupuk semangat warga untuk bisa terus bertahan di Desa Timbulsloko, Kabupaten Demak.

“Kami datang ke sini bersama warga. Untuk melihat kalian semua, terima kasih. Kalian adalah semangat kami untuk menghadapi musibah ini,” kata Makruf di depan ratusan peserta yang hadir.

Baca juga: Segera Dibuka, Progres Tol Semarang-Demak Sesi 2 Sudah Capai 97,82 Persen

Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Bondan Andriyanu, menegaskan bahwa krisis iklim bukanlah proyeksi yang jauh di masa mendatang. Justru, ancaman itu sudah terlihat jelas di depan mata.

“Sudah saatnya pemerintah mempercepat proses transisi energi menuju energi bersih dan terbarukan, untuk mencegah tenggelamnya sejarah dan peradaban masyarakat karena krisis iklim,” jelas Bondan dalam konferensi pers yang digelar terpisah.

Mila Karmilah, Akademisi dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, menambahkan bahwa upaya penanggulangan krisis iklim tersebut perlu dukungan perencanaan ruangan dan lingkungan yang jelas dari pemerintah. “Perencanaan tata ruang perlu dilakukan untuk menggali faktor sejarah,” katanya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Terdampak Rob, Warga Timbulsloko Demak Galang Dana Pembangunan Jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya