Jateng
Sabtu, 4 Agustus 2018 - 19:50 WIB

Aksi #2019GantiPresiden, Sikap MUI Jateng Beda dengan MUI Jabar

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah (Jateng) memilih bersikap netral menyikapi maraknya gerakan #2019GantiPresiden yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia.</p><p>Ketua MUI Jateng, Ahmad Daroji, menyatakan bahwa pihaknya tak akan mengeluarkan larangan maupun dukungan terhadap gerakan #2019GantiPresiden. Ia menilai gerakan itu merupakan sikap politik dari suatu kelompok tertentu yang tidak ada hubungannya dengan MUI.</p><p>"MUI tidak bicara politik praktis. Tidak boleh berbicara mengenai menolak, menerima, maupun mencalonkan seseorang. Tidak boleh," kata Daroji saat dihubungi Semarangpos.com, Jumat (3/8/2018).</p><p>Daroji menambahkan MUI merupakan organisasi yang menjadi wadah umat garis mana pun dan mengayomi pendukung siapa pun. Dalam menentukan pemimpin, MUI sifatnya hanya memberikan masukan yang sekiranya baik bagi umat.</p><p>"Misalnya masukan jika Presiden itu harus Pancasilais memiliki sifat-sifat &nbsp;tablig, fatanah, amanah dan lain-lain. Tapi tidak boleh sampai mengisyaratkan menunjuk orang ini atau itu. Yang boleh hanya memberikan sifat-sifat pemimpin yang baik sesuai teladan nabi," tutur Daroji.</p><p>Atas sikap itu, Daroji pun menegaskan jika MUI Jateng memilih bersikap netral terhadap adanya gerakan #2019GantiPresiden. Sikap MUI Jateng ini berbeda dengan MUI Jawa Barat (Jabar) yang secara tegas melarang deklarasi gerakan #2019GantiPresiden.</p><p>Daroji menambahkan jika dukungan atau larangan gerakan #2019GantiPresiden justru memicu konflik di tengah masyarakat, MUI Jateng akan secara tegas mengharamkan.</p><p>"Kalau kita menolak #2019GantiPresiden justru memicu konflik, <em>kan</em> malah tidak dibenarkan dan haram. Kalau orang yang memicu konflik itu jelas haram hukumnya dan dilarang. Jadi pernyataan menolak atau menerima itu menurut kami itu justru akan memicu konflik," tegas Daroji.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif