SOLOPOS.COM - Ratusan mahasiswa Universitas Diponegero (Undip) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang tergabung dalam Students Justise for Palestine (SJFP) melaksanakan aksi bela palestina di area kampusnya, Selasa (21/5/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Ratusan mahasiswa Universitas Diponegero (Undip) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang tergabung dalam Students Justise for Palestine (SJFP) melaksanakan aksi bela Palestina di area kampusnya, Selasa (21/5/2024) sore. Dalam aksi kali ini, para mahasiswa mendirikan tenda sebagai bentuk kamp-kamp pengungsian di Palestina.

Pantaun Solopos.com, ratusan mahasiswa tersebut mengawali aksi dengan long march dari Student Center hingga area Jogging Track sekitar ukul 16.30 WIB. Selama perjalanan yang memakan waktu sekitar 30 menit, para perserta aksi secara kompak dan konsisten meneriakkan kata “Palestina, Palestina, bebaskan, bebaskan, Israel, Israel, hancurkan, hancurkan”.

Promosi Kampung Rosela Malang Terus Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

Setelah tiba di area Jogging Track, peserta aksi kemudian membentangkan bendera Palestina dan mendirikan dua tenda yang diisi dengan mainan boneka di sekitarnya. Orasi demi orasi lalu disuarakan dan ditutup dengan menyalakan lilin dan doa bersama.

Adapun tenda tersebut sebagai bentuk atau simbol kamp-kamp pengungsian di Palestina. Sementara boneka, mengartikan kebrutalan Israel yang tak pandang bulu hingga membantai anak-anak.

Kordinator Lapangan, Rendy Wyra Pratama, mengatakan aksi ini sebagai bentuk membela Palestina. Selain itu, sebagai upaya mengedukasi masyarakat agar tak acuh dengan sesama yang menjadi korban kebrutalan Israel.

“Kami menuntut hak-hak kebebasan Palestina. Poin utama aksi ini, kami ingin agar pemerintah mengambil sikap dan berharap kepada mahasiswa di seluruh dunia lebih banyak melakukan aksi serupa, agar masyarakat lain tahu dan mengambil aksi nyata,” kata Rendy di sela aksi.

Aksi Bela Palestina yang digelar di Kampus Undip Tembalang, Semarang, itu diikuti sekitar 100 mahasiswa. Dalam aksinya, peserta aksi juga mendukung pernyataan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) yang meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kepala Pertahanan Israel, dan tiga pemimpin Hamas ditangkap dan diadili atas dugaan kejahatan perang. Pernyataan tersebut juga dinilai sebagai hasil ihktiar masyarakat Indonesia yang selama ini melakukan aksi bela Palestina.

“Gebrakan bagus [pernyataan ICC], .itu merupakan hasil ikhtiar biar pemerintah dunia tahu apa yang terjadi di Palestina. Ini [kejahatan di Palestina] sudah bertahun-tahun,” pungkasnya.

Seorang peserta aksi, Selia, 21, mengaku baru kali pertama mengikuti aksi bela Palestina. Kendati demikian, ia mengaku akan selalu mengampanyekan kebebasan Palestina melalui segala akun media sosial pribadinya.

“Kalau ikut aksi baru kali ini, tapi mendukung kebebasan Palestina selalu saya sampaikan di media sosial dan share sama posting,” ujar mahasiswa Fakultas Kedokteran Undip itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya