SOLOPOS.COM - Pembangunan taman rel kereta api, Jumat (7/11/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Pekerja mengerjakan pembangunan proyek taman pada kawasan sekitar rel kereta api di Tanah Abang, Jakarta, Jumat (7/11/2014). Kawasan yang dahulu merupakan permukiman kumuh tersebut mulai dibangun ruang terbuka hijau agar tidak lagi disalahgunakan seperti dibangun rumah yang bisa menganggu jalur kereta api. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Ilustrasi rel kereta api. (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Kanalsemarang.com, BANYUMAS – Dua pelajar salah satu madrasah tsanawiyah (MTs)di Desa Babakan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, tertangkap tangan oleh petugas PT Kereta Api Indonesia saat sedang mencuri penambat rel KA di jalur III emplasemen Stasiun Karanggandul.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

“Dua pelajar itu berinisial Fz,13, serta Rz,13, warga Desa Babakan. Mereka yang masih mengenakan seragam sekolah tertangkap tangan oleh petugas pada hari Senin (24/11/2014),” kata Manajer Komunikasi Perusahaan PT KAI Daerah Operasi 5 Purwokerto Surono, seperti dikutip Antara, Selasa (25/11/2014).

Menurut dia, penangkapan terhadap dua pelajar tersebut dilakukan saat Kepala Stasiun Karanggandul Hari Mulyawan melakukan pengintaian setelah menerima laporan mengenai hilangnya 29 buah penambat rel di jalur I, II, dan III emplasemen Stasiun Karanggandul.

Dalam hal ini, kata dia, aksi pencurian penambat rel dilakukan dua pelajar tersebut saat jam istirahat sekolah.

“Saat itu, Kepala Stasiun Karanggandul melihat dua pelajar tersebut menuju jalur KA dan berusaha melepas penambat rel dengan cara memukulnya menggunakan batu. Kedua pelajar tersebut segera diamankan dan diserahkan kepada Perwira Pembina Polisi Khusus Kereta Api Daop 5 Purwokerto,” katanya.

Ketika diinterogasi oleh Pabin Polsuska Daop 5 Purwokerto, kata dia, dua pelajar tersebut mengakui bahwa selama ini, mereka bersama enam rekannya, AM, PS, MP, MH, AF, dan SS yang melakukan pencurian penambat rel di Stasiun Karanggandul.

Aksi pencurian penambat rel di jalur ganda KA lintas Purwokerto-Prupuk yang berdekatan dengan lokasi MTs, lanjut dia, dilakukan para pelajar itu saat jam-jam istirahat dengan cara memukulnya menggunakan batu hingga terlepas.

“Berdasarkan pengakuan mereka, penambat rel hasil curian tersebut selanjutnya dijual dengan harga berkisar Rp1.500-Rp5.000 per buah kepada Rhm yang berprofesi sebagai pemecah batu dan Is yang berprofesi sebagai tukang rongsok. Uang hasil penjualan penambat rel itu mereka gunakan untuk jajan,” katanya.

Ia mengatakan bahwa dua pelajar yang tertangkap tangan mencuri penambat rel beserta enam rekannya yang diduga turut melakukan pencurian itu selanjutnya diserahkan ke Kepolisian Sektor Karanglewas untuk proses hukum lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya