Jateng
Rabu, 21 Desember 2022 - 15:24 WIB

Alamak, Harga Beras di Semarang Naik Dua Kali Jelang Akhir Tahun

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang bahan pokok (sembako) di Pasar Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, saat menata dagangannya, Rabu (21/12/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Harga beras di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), kembali mengalami kenaikan menjelang akhir tahun 2022 ini. Bahkan, kenaikann harga beras di Semarang ini sudah terjadi sebanyak dua kali pada bulan Desember ini.

Seorang pedagang bahan pokok (sembako) di Pasar Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan, Irma, 35, mengatakan kenaikan harga beras sudah berlangung sejak pekan pertama Desember 2022. Bahkan, kenaikan itu berlaku untuk semua jenis, kecuali dari gudang Bulog.

Advertisement

“Semua jenis beras naik, sudah sekitaran awal bulan ini. Awalnya naik Rp500 per kilogram. Sekarang sudah Rp1.000 per kg. Kenaikan tahun ini juga lebih tinggi daripada akhir tahun kemarin [2021],” ujar Irma saat dijumpai Solopos.com, Rabu (21/12/2022).

Irma menjelaskan, untuk beras kualitas paling rendah dibanderol Rp11.000 per kg. Sedangkan kualitas bagus (premium), bisa mencapai Rp14.000 per kg.

“Padahal awalnya cuma Rp9.000-Rp10.000-an per kg kualitas rendah. Terus yang bagus Rp11.000-Rp12.000per kg,” jelas Irma.

Advertisement

Baca juga: Jelang Nataru Harga Daging Ayam dan Beras di Karanganyar Terkerek Naik

Senada, pedagang lain di Pasar Peterongan, Jumiati, 42, mengaku harga beras memang naik Rp1.000 per kg untuk setiap merek. Kendati demikian, pasokan beras di lapaknya disebut masih aman atau tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan stok.

“Kalau stok banyak. Sejauh ini relatif masih normal pasokannya, masih mudah didapatkan. Hanya, pembelinya memang sepi,” imbuh Mia, sapaan akrabnya.

Advertisement

Sekadar informasi, harga beras rata-rata naik Rp500 hingga Rp1.000 per kg untuk berbagai jenis. Sedangkan beras Bulog dijual stabil seharga tarif jual eceran tertinggi yakni Rp9.450 per kg.

Baca juga:  Sidak Mal, SPBU dan Stasiun, Plt Wali Kota Semarang Temukan Telur Dijual Murah

Terpisah, Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jateng, Hardiono, menerangkan jika kenaikan harga beras disebabkan karena petani Jateng belum memasuki masa panen. Ia pun mengeklaim kenaikan tersebut masih berada di taraf aman atau wajar.

“Memang ada kenaikan beras. Itu [kenaikan] karena belum memasuki masa panen. Nanti kalau sudah masuk Januari-Februari 2023, harganya pasti kembali normal,” ungkap Hardiono.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif