SOLOPOS.COM - Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid (kedua dari kiri). (Instagram @mas_aaf13)

Solopos.com, PEKALONGAN — Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengubah keputusannya dengan mengizinkan Lapangan Mataram atau yang kerap disebut Alun-alun Kota Pekalongan untuk menggelar Salat Idulfitri atau Salat Id pada Jumat nanti atau 14 April 2023. Lantas apa alasan Wali Kota Pekalongan mengubah keputusannya untuk mengizinkan Lapangan Mataram digunakan Salat Id pada 21 April 2023, atas permintaan warga Muhammadiyah.

Keputusan memberikan izin Lapangan Mataram untuk menggelar Salat Id pada 21 April itu disampaikan pria yang karib disapa Aaf itu pada Senin (17/4/2023) malam. Ia beralasan keputusan itu diambil dengan menjaga kondisi Kota Pekalongan yang selama ini dikenal aman, tertib, dan nyaman.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Alhamdulillah, sore tadi menjelang magrib, kitaa sudah rapat lanjutan dengan Forkopimda, jajaran Pemkot Pekalongan, pengurus Muhammadiyaah Pekalongan dan Takmir Masjid Al-Hikmah. Sebenarnya enggak ada masalah, tapi demi kondusivitas yang lebih besar lagi, kami dari Pemerintah Kota Pekalongan mempersilakan dan mengizinkan teman-teman dari Muhammadiyah pada tanggal 21 April untuk Salat Idulfitri di Lapangan Mataram,” ujar Wali Kota Pekalongan dalam video yang diterima Solopos.com dari Bagian Prokopim Pemkot Pekalongan, Jumat malam.

Aaf pun berharap polemik yang terjadi dalam penggunaan Lapangan Mataram untuk Salat Idulfitri yang kemungkinan berbeda dengan ketetapan pemerintah pusat itu pun menjadi hikmah dan pembelajaran agar Kota Pekalongan semakin kondusif ke depan.

“Mudah-mudahan ada hikmahnya. Warga semua yang akan menggunakan fasilitas-fasilitas pemerintah di Kota Pekalongan, yang lainnya pun sudah kita izinkan. Semoga Kota Pekalongan semakin guyub,” imbuh Wali Kota Pekalongan.

Medsos

Sebelumnya, Wali Kota Pekalongan menolak permintaan Takmir Masjid Al-Hikmah Podosugih, yang berada di bawah naungan Muhammadiyah, untuk menggelar Salat Id pada 21 April 2023. Penolakan itu bahkan disampaikan Wali Kota Pekalongan melalui sebuah surat edaran yang beredar luas di media sosial (medsos).

Dalam surat itu, Aaf beralasan Lapangan Mataram selama ini dikenal sebagai ikon pusat kegiatan pemerintah. Sementara, pemerintah hingga kini belum menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah.

Hal itu berbeda dengan keputusan organisasi Islam, Muhammadiyah, yang telah menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada Jumat (21/4/2023). Oleh karenanya, Muhammadiyah pun ingin menggelar Salat Id pada 21 April 2023 di Lapangan Mataram atau yang dikenal juga sebagai Alun-alun Kota Pekalongan.

“Selama ini kan Lapangan Mataram itu dikenal sebagai pusat kegiatan masyarakat. Saya khawatir kalau itu nanti digunakan sebelum ada keputusan pemerintah, image masyarakat nanti Salat Id itu digelar pemerintah. Padahal kan kita Pemkot Pekalongan harus mengikuti keputusan pemerintah pusat,” ujar Wali Kota Pekalongan kala itu kepada Solopos.com.

Penolakan itu pun menimbulkan polemik. Beberapa kalangan menuding Wali Kota Pekalongan intoleran.

Meski demikian, Wali Kota Pekalongan akhirnya mengubah kebijakannya. Ia pun mengizinkan Lapangan Mataram digunakan Salat Id oleh umat muslim yang merayakan Idulfitri pada 21 April 2021. Sementara dari pemerintah pusat kemungkinan akan menetapkan 1 Syawal 1444 Hijriah pada Sabtu atau 22 April 2023, atau menunggu pelaksanaan sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) pada Kamis (20/4/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya