Solopos.com, SEMARANG — Sudah lebih dari dua bulan, jalan alternatif Gubug-Salatiga via Kedungjati tepatnya di Desa Wiru, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang ambles. Saat ini, kondisi jalan semakin miring sehingga warga sekitar berinisiatif melakukan buka-tutup jalur.
Pantauan Solopos.com di lokasi, amblesnya jalan tersebut membuat pengguna jalan harus ekstra hati-hati saat melintas. Jalan yang ambles beberapa waktu lalu itu akibat dari curah hujan yang tinggi dan kontur tanah yang labil.
Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar
Salah seorang pengguna jalan, Ardi, mengeluhkan jalan yang ambles tersebut tidak kunjung diperbaiki.
Dirinya juga selalu waswas ketika melintas di jalan tersebut. Dia berharap pemerintah segera kembali membangun agar aman dilewati.
“Semoga segera dibangun supaya tidak makin ambles dan membahayakan,” terang Ardi kepada Solopos.com, Selasa (4/4/2023).
Kepala Desa (Kades) Wiru, Khafid, mengatakan amblesnya jalan alternatif Gubug-Salatiga itu terjadi karena curah hujan yang tinggi di waktu sebelumnya. Amblesnya jalan itu juga semakin meluas karena kontur tanah lempung yang labil.
“Panjangnya [jalan yang longsor/ambles] ya kurang lebih 50 meter,” terang Khafid.
Lantaran ambles, kata Khafid, jalan provinsi itu cukup membahayakan dilewati pengguna jalan. Terlebih jalan itu juga cukup padat dilewati pengguna jalan.
“Itu juga jalur mudik. Luar biasa ramainya,” terang dia.
Diakuinya lokasi jalan tersebut sebelumnya juga pernah mengalami longsor pada tahun 2019. Sudah diperbaiki, namun saat ini kembali longsor.
Pemerintah desa sudah berupaya mengirimkan surat ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jawa Tengah agar jalan yang mengalami longsor tersebut segera diperbaiki.
“Terus dari pihak PU juga merespons dengan baik. Semoga tidak terlalu lama ini nanti dapat diperbaiki,” kata Kades.