SOLOPOS.COM - Sejumlah anak-anak pengamen jalanan digelandang di Mapolresta Solo, Selasa (22/3/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Semarangpos.com, SEMARANG — Jumlah anak jalanan di Jawa Tengah terbilang tinggi. Dinas Sosial Jateng terus berupaya mengurangi jumlah mereka dengan menerapkan berbagai program pemberdayaan.

“Anak jalanan yang kami bina mendapat pelatihan sesuai dengan selera yang bersangkutan, bahkan kami sudah menyediakan beberapa pendidikan seperti perbengkelan, tata boga, pendidikan kecantikan, dan pelatihan terkait produksi,” kata Kepala Dinas Sosial Jawa Tengah Rudi Apriyantono di Semarang, Kamis (1/9/2016).

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Dinsos Jateng mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar terkait dengan pemberdayaan anak jalanan tersebut.  Menurut dia, anggaran penanganan anak jalanan ith murni itu berasal dari Pemprov Jateng, meskipun ada anggaran yang diberikan pemerintah pusat. “Bantuan dari pemerintah pusat biasanya langsung diberikan ke pemerintah kabupaten/kota,” ujarnya.

Rudi mengakui jika penanganan permasalahan terkait dengan anak jalanan ini tidak bisa hanya dilakukan oleh jajarannya, tapi membutuhkan partisipasi dari semua pihak. “Selain pemerintah kabupaten/kota beserta jajarannya, kami juga melibatkan berbagai komunitas dan pegiat-pegiat yang peduli terhadap kondisi anak jalanan,” katanya.

Intinya, kata dia, diperlukan kepedulian semua pihak dalam melaksanakan pemberdayaan bagi anak jalanan agar yang bersangkutan menjadi produktif dan tidak lagi hidup di jalanan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya