Solopos.com, SEMARANG — Aparat Polrestabes Semarang terus mendalami penyebab kematian remaja putri anak Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo, berinisial ABK, di sebuah kamar indekos di Jalan Pawiyatan Luhur, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengaku ada dugaan remaja putri berusia 16 tahun itu meninggal dunia akibat lemas.
Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS
“Diduga akibat mati lemas. Untuk penyebabnya, masih didalami dengan pemeriksaan lanjutan,” ujar Kapolrestabes Semarang, Jumat (19/5/2023) malam.
Menurut Irwan, terdapat pemeriksaan lanjutan berupa mikrobiologi, patologi, dan toksikologi untuk memastikan penyebab kematian. “Kami masih menunggu dari tim kedokteran untuk memberikan kesimpulan,” tambahnya.
Dari hasil pemeriksaan forensik, lanjutnya, diduga terdapat kekerasan seksual sebelum korban meninggal dunia. Jasad anak Pj Gubernur Papua Pegunungan itu juga telah menjalani autopsi di RSUP dr Kariadi Semarang sebelum disemayamkan di rumah duka di Perumahan Plamongan Indah.
Rencana, jenazah ABK akan dimakamkan di Makam Katolik, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, pada Sabtu (20/5/2023) pagi.
Diberitakan sebelumnya, Polrestabes Semarang menyelidiki kematian seorang perempuan berusia 16 tahun di sebuah indekos di Jalan Pawiyatan Luhur, Kota Semarang, pada Kamis (18/5/2023) malam.
Terdapat tiga saksi yang telah diperiksa polisi berkaitan dengan peristiwa itu. Ketiga saksi itu yakni sosok yang mengajak dan mengantar korban ke rumah sakit.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit sebelum meninggal dunia. Dari tempat kejadian, indekos di Semarang itu, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa beberapa botol minuman keras (miras) atau minuman mengandung alkohol berbagai jenis.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
