Jateng
Selasa, 17 Februari 2015 - 01:50 WIB

ANCAMAN LONGSOR : Tanah Retak dan Ambles, 10 Rumah di Temanggung Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Ancaman longsor membayangi warga di Dusun Kedopokan, Desa Tlogopucung, Temanggung. 10 Rumah di dusun tersebut terancam tertimpa tanah longsor setelah ada tanah retak dan ambles

Advertisement

 

Kanalsemarang.com, SEMARANG – Bencana tanah retak dan ambles mengancam 10 rumah warga di Dusun Kedopokan, Desa Tlogopucang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Kepala Dusun Kedopokan, Imbuh Chalwani, di Temanggung, Senin, mengatakan, tanah retak dan ambles itu terjadi di atas tebing setinggi 25 meter sejak Minggu petang (15/2/2015) setelah hujan sejak Jumat (13/2/2015).

Advertisement

Ia menuturkan bagian atas tanah ambles sedalam satu meter dengan panjang sekitar 30 meter. Tanah retak dengan lebar 10 centimeter dan panjang delapan meter.

Padahal, di bagian atas tebing terdapat lima rumah yang rawan ambles dan di bagian bawah tebing terdapat lima rumah warga yang rawan tertimpa longsor. Sepuluh rumah itu dihuni 36 jiwa.

“Saat ini sebagian tanah di atas sudah ambles sehingga di bagian bawah sebagian tebing sudah terjadi longsoran-longsoran kecil dan kami khawatir retakan tanah melebar,” katanya.

Advertisement

Ia meminta warga yang tinggal di atas dan bawah tebing agar selalu waspada jika mulai turun hujan.

“Sebanyak 36 jiwa yang menghuni 10 rumah itu jika turun hujan kam minta segera mengungsi ke rumah tetangga atau kerabay yang tempat tinggalnya lebih aman,” katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Agus Widodo mengatakan sebenarnya ada beberapa daerah yang tidak layak ditinggali karena rawan longsor, tanah ambles, dan tanah bergerak. Namun upaya merelokasi warga dari daerah rawan bencana tidaklah mudah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif