Jateng
Selasa, 22 November 2022 - 20:07 WIB

Ancaman Resesi Global, Jateng Pererat Kerja Sama dengan Swiss

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, bersama delegasi Pemerintah Swiss di kantornya, Selasa (22/11/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Menghadapi ancaman resesi global di tahun 2023, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) terus memantapkan kerja sama dengan Pemerintah Swiss. Kerja sama ini ditandai dengan pertemuan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dengan Kepala Direktorat Tenaga Kerja Kementerian Setneg Swiss, Boris Zurcher, di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (22/11/2022).

Boris mengatakan selama ini Pemerintah Swiss telah bekerja sama dengan Jateng. Merespons adanya ancaman resesi global, Boris pun mengaku tidak khawatir.

Advertisement

Ia menyebut, kondisi perdagangan dua negara selama ini kondusif dan masih bisa dikembangkan. Ini mengingat sudah ada perjanjian perdagangan bebas antar Jateng dengan Swiss.

“Saya tidak punya bola kaca untuk meramalkan kondisi tahun depan. Namun saya rasa akan terus berlanjut dan komitmen untuk kerja sama [dengan Jateng]. Tidak hanya untuk beberapa hari, tapi jangka panjang,” tegas Boris.

Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, investasi Swiss di Jateng cukup tinggi dan menempati daftar tujuh besar. Hingga kuartal III 2022, jumlah investasi dari Swiss bahkan mencapai 50. Jawa Tengah, investasi Swiss di Jawa Tengah menduduki tujuh besar. Hingga kuartal tiga 2022, jumlah investasi yang telah ditanam mencapai 50.285,80 dolar Amerika.

Advertisement

Baca juga: Resesi Membayangi, Hipmi Berharap Situasi Politik Tak Ganggu Stabilitas Ekonomi

Jika diperinci, realisasi investasi Swiss di Jateng pada beberapa sektor antara lain industri makanan, kimia, farmasi, perikanan, perdagangan dan reparasi. Industri itu tersebar di sejumlah daerah di Jateng seperti Semarang, Wonosobo, Jepara, dan Rembang. Salah satu contoh investasi besar Swiss di Jateng adalah berdirinya pabrik Nestle Indonesia di Batang.

“Kita sudah ada kerja sama baik dengan pemerintah Indonesia, kita juga sudah punya beberapa proyek di Jawa Tengah. Saat ini kita bisa melanjutkan apa yang sudah ada dan memperdalam kerja sama,” jelas Boris.

Advertisement

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengapresiasi kerja sama yang telah dibangun dengan Swiss. Ia berharap ke depan beberapa sektor yang belum dijamah bisa dilirik investor dari Swis seperti carbon trade dan juga pariwisata.

Baca juga: 3 Pabrik asal Banten Pindah ke Jateng, Apindo: Harga Tanah Lebih Murah

“Besok rombongan dari Swiss akan melihat pabrik furniture yang selama ini didampingi di Kendal. Yang menarik, terkait perdagangan karbon [carbon trade], ini karena Jateng potensi mangrove, hutan kita jaga itu bisa diperdagangkan di sana. Dan mereka selalu bicara teknologi dan kualitas tinggi, kalau kerja sama ditindaklanjuti akan dapat keuntungan,” jelas Ganjar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif