SOLOPOS.COM - Sejumlah akademisi Unpad mendeklarasikan seruan terkait Pemilu 2024 di Kampus Unpad Dipatiukur, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, SEMARANG – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) akhirnya buka suara terkait ramainya kabar ada anggota Polrestabes Semarang yang meminta sejumlah rektor universitas di Kota Semarang untuk membuat video testimoni apresiasi kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pihaknya pun menjelaskan bila pesan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menciptakan Pemilu 2024 agar berjalan damai.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, tak menjawab secara gamblang saat ditanya mengenai ada anggota Polrestabes Semarang yang meminta sejumlah rektor universitas di Kota Semarang untuk membuat video testimoni apresiasi kinerja Presiden Jokowi.

Pihaknya hanya menegaskan jika pesan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menyukseskan agenda cooling system atau pemilu damai.

“Jadi ini kan pemilu ada kegiatan cooling system. Kita minta tokoh masyarakat berikan himbauan agar pemilu berjalan damai. Intinya pesanya itu untuk cooling sistem,” tegas Kombes Pol Satake kepada Solopos.com, Selasa (6/2/2024).

Oleh sebab itu, Kabidhumas menghimbau dan mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kondusifitas Pemilu 2024.

Mengingat kurang dari sebulan, atau tepatnya pada 14 Februari nanti bakal berlangsung pencoblosan pemilihan presiden (Pilpres).

“Dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga pemilu terselenggara dengan aman, damai dan bermartabat sesuai dengan harapan forum rektor,” pintanya.

Diberitakan sebelumnya, Rektor Unika Semarang, Ferdinandus Hindarto, membenarkan bila universitsnya diminta polisi untuk membuat testimoni video mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi.

Ia mengisahkan pemilik nomor yang mengaku dari polisi tersebut mulai menghubunginya pada Jumat, 2 Febuari 2024 yang lalu.

Lebih lanjut, Ferdinandus pun tak menanggapi permintaan untuk membuat video testimoni seputar Presiden Jokowi dengan poin-poin yang telah dikirimkan itu.

Kemudian pada Sabtu, 3 Febuari 2024, salah seorang anggota kepolisian tersebut menghubunginya kembali dengan mengirimkan video-video testimoni dari kampus lain yang bakal segera dikirim ke Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Lutfi.

Merasa tak perlu membuat video testimoni tersebut, Ferdimandus memilih untuk tidak membalas pesan dari nomor yang mengatasnamakan dari kepolisian itu. Hingga akhirnya, pada Senin, 5 Febuari 2024 nomor tersebut kembali menghubunginya.

“Saya enggak respon karena itu bukan pilihan kami. Terus Senin siang masih telpon lagi tapi tetap enggak saya respon,” kata Ferdinandus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya