Jateng
Selasa, 14 Maret 2023 - 20:15 WIB

Angka AKI & AKB Nol, Desa Terpencil di Demak Ini Dihadiahi Ambulans

Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat menggelar dialog dengan masyarakat dalam Musrenbangwil Kedungsepur di Kabupaten Demak, Selas (14/3/2023). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng).

Solopos.com, DEMAK — Keinginan Pemerintah Desa (Pemdes) Jragung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), untuk memperoleh bantuan mobil ambulans akhirnya terwujud. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyanggupi permintaan bantuan mobil ambulans karena Desa Jragung dinilai sukses dalam mengawal ibu hamil dan kesehatan anak sehingga angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) nol.

Padahal, lokasi Desa Jragung di Kabupaten Demak itu tergolong jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan atau fasyankes. Meski demikian, masyarakat desa itu mampu mengatasi persoalan kematian ibu dan bayi.

Advertisement

“Oh ya, tadi ada satu desa yang cukup terpencil, tapi saya surprise sih karena desanya ternyata angka kematian ibu melahirkan nol, angka kematian balita nol. Ini keren, ya kita kasih hadiah, ambulans. Biar nanti itu punya fasilitas untuk bisa menolong,” kata Ganjar usai menghadiri Musrenbangwil Kedungsepur di Wisma Halim, Kabupaten Demak, Selasa (14/3/2023).

Sebelumnya, saat berdialog dengan masyarakat pada Musrenbangwil Kedungsepur, Ganjar mendapatkan permintaan dari Kepala Desa Jragung, Eddy Susanto, dan bidan Desa Jragung, Erni Budiastuti. Eddy menyampaikan kepada Ganjar bahwa desanya jauh dari rumah sakit karena berada di dekat hutan. Mereka kesulitan membawa ibu hamil dengan risiko tinggi apabila membutuhkan penanganan medis.

“Kami mau minta bantuan ambulans. Ada mobil siaga tetapi tidak ada peralatan medisnya untuk pertolongan pertama sebelum sampai rumah sakit,” ujar Eddy yang mengikuti Musrenbangwil secara daring.

Advertisement

Stunting

Hal yang membuat Ganjar akhirnya meluluskan permintaan itu ketika mendengar penjelasan dari bidan desa bahwa angka AKI-AKB di Jragung nol. Stunting di desa tersebut juga berhasil diturunkan sehingga saat ini hanya tinggal 12 anak.

“Ya, nanti saya bantu ambulans untuk Désa Jragung,” kata Ganjar saat berdialog.

Hal lain yang juga menjadi perhatian Ganjar adalah saat berdialog dengan perwakilan dari kelompok perempuan nelayan Puspita Bahari, Masnuah. Ganjar mendapatkan aduan bahwa di Dukuh Timbulsloko, Demak, akses jalannya terputus karena rob. Masnuah menceritakan dampak dari terputusnya akses itu adalah kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.

Advertisement

“Di beberapa tempat tadi ada yang daerahnya terpencil, beberapa di antaranya jauh apalagi kena rob, itu ada ibu hamilnya. Pak kita sulit pak, kita butuh semacam puskesmas terapung, ini kan mahal,” kata Ganjar sambil menirukan cerita Masnuah.

Hal itu kemudian langsung direspons oleh Ganjar dengan menerjunkan tim medis yang akan memberikan pelayanan kesehatan gratis di Dukuh Timbulsloko. Ganjar meminta kepada Masnuah untuk mendata ada berapa ibu hamil dan tingkat risikonya.

Ganjar menambahkan, pendataan ibu hamil melalui program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng) itu dapat betul-betul dilakukan. Khususnya di desa terpencil atau yang kesulitan mendapatkan akses fasilitas kesehatan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif