Jateng
Rabu, 7 Juli 2021 - 23:59 WIB

Angka Kematian Naik, Lahan Permakaman Covid-19 di Salatiga Menipis

Imam Yuda Saputra  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas memakamkan jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). (Antara-Muhammad Adimaja)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga tengah berupaya mencari lahan baru untuk permakaman jenazah pasien Covid-19. Upaya itu dilakukan menyusul lonjakan angka kematian akibat Covid-19.

“Iya, kita sedang rencanakan penambahan lahan permakaman khusus. Yang ada saat ini di kawasan Ngemplak semakin menipis,” ujar Kepala Dinas Permukiman (Disperkim) Kota Salatiga, Enny Endang Surtiani, kepada Solopos.com, Rabu (7/7/2021).

Advertisement

Enny menyebutkan lahan permakaman khusus jenazah Covid-19 di Ngemplak memiliki luas sekitar 7.162 meter persegi. Lahan seluas itu mampu menampung 282 petak makam. Namun, hingga kini sudah terisi sekitar 227 petak makam, atau tinggal tersisa 55 petak.

“Makanya, kemarin kita dapat instruksi dari Pak Wali Kota [Salatiga, Yuliyanto] untuk pengembangan makam, terutama yang untuk jenazah Covid-19. Ini kita lagi cari lahannya. Proyeksi kami ada di lahan yang sebelah makam saat ini, tapi kalau tidak bisa ya di kawasan Sidorejo,” tutur Enny.

Advertisement

“Makanya, kemarin kita dapat instruksi dari Pak Wali Kota [Salatiga, Yuliyanto] untuk pengembangan makam, terutama yang untuk jenazah Covid-19. Ini kita lagi cari lahannya. Proyeksi kami ada di lahan yang sebelah makam saat ini, tapi kalau tidak bisa ya di kawasan Sidorejo,” tutur Enny.

Baca juga: Ruang Isolasi Penuh, RSUD dr. Soedono Madiun Mulai Rawat Pasien di Teras

Rencana Pemkot Salatiga untuk menambah lahan permakaman khusus Covid-19 turut dibenarkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga, Wuri Pudjiastuti. Saat ini pihaknya memang berencana menambah lahan permakaman sebagai antisipasi angka kematian Covid-19 di Salatiga.

Advertisement

Selain lahan baru, Wuri menyebut pihaknya juga membutuhan tambahan tenaga tukang gali kubur untuk mengoptimaliasi premakaman jenazah Covid-19. Sejak pandemi melanda, pihaknya mengaku hanya memiliki 13 tukang gali kubur di lokasi permakaman khusus itu.

“Akibatnya ada beberapa permakaman dalam satu hari, tentu mereka akan bekerja sangat keras,” ujar Wuri.

Baca juga: Waduh, Gegara Beda Mazhab, Suami-Istri di Madiun Bercerai

Advertisement

Kriteria Lokasi Permakaman

Lebih lanjut, Wuri menyatakan penambahan lahan permakaman Covid-19 saat ini sedang dikaji. Ada sejumlah kriteria yang digunakan untuk menentukan lokasi makam.

Sedangkan anggaran yang disediakan sekitar Rp50 juta. Meski demikian, jumlah itu masih bisa bertambah mengingat anggaran pengadaan lahan baru untuk makam itu masuk dalam RAPBD 2021.

Sementara itu, per Selasa (6/7/2021) ada tambahan 5 kasus kematian Covid-19 di Salatiga. Dengan demikian, kasus kematian Covid-19 yang di Salatiga saat ini mencapai 164 orang. Sedangkan total kasus Covid-19 di Salatiga hingga kini mencapai 7.439. Perinciannya, 1.625 kasus aktif, dan 7.439 kasus sembuh.

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif